Suara.com - Setiap 21 Maret selalu diperingati sebagai Hari Down Syndrome Sedunia. Down syndrome, yang dikenal juga sebagai trisomi 21 merupakan kondisi kelainan genetik yang dapat dideteksi sejak bayi masih berada dalam kandungan.
Setiap manusia normalnya memilikin sel kromosom berjumlah 46, namun mereka dengan kondisi down syndrome memiliki jumlah 47 kromosom. Kelainan tersebut dapat memengaruhi tumbuh kembang dan menimbulkan perbedaan khas pada struktur wajah, postur tubuh, dan ciri fisik lainnya.
Untuk memberikan edukasi terkait down syndrome, Cordlife bersama Persatuan Orang Tua Anak Down Syndrom atau POTADS, menyelenggarakan acara 6th Trisomy Awareness Bash 2022 bertema "Mengenal Down Syndrome Lebih Dekat" di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dikutip dari siaran pers, Kamis (31/3/2022), Asisten Manager PT Cordlife Persada, Wita Pratiwi mengungkapkan, acara yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini bertujuan agar masyarakat dapat mengenal dan dekat dengan anak down syndrome.
Wita menyebut bagaimana kelahiran bayi dengan kondisi down syndrome di Indonesia terbilang cukup tinggi, di mana data Riskesdas tahun 2018 mencatat 0,21 persen permasalahan kelahiran pada bayi berusia 24-59 bulan berkaitan dengan kasus down syndrome.
"Mengacu pada data Laju Pertumbuhan Penduduk di tahun 2018 terlahir 8.820 bayi dengan kondisi down syndrome. Oleh karena itu setiap tahunnya kami secara konsisten menyelenggarakan acara ini, sebagai upaya dan komitmen mengedukasi masyarakat agar dapat melakukan deteksi dini dan mempersiapkan perjalanan kehamilan terbaik," kata Wita.
Lebih lanjut, Wita berharap kegiatan tersebut dapat membantu anak-anak dengan down syndrome lebih dikenal dan lebih diterima di masyarakat serta dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
Senada dengan Wita, Product Manager PT Cordlife Persada Irsani Fernilia mengatakan pihaknya sebagai perusahaan pelayanan kesehatan dan pioner dalam industri penyimpanan darah tali pusat di Asia, memiliki visi membantu banyak orang hidup lebih sehat, lebih bahagia dan lebih baik.
"Untuk itu melalui acara ini, Cordlife juga ingin menginformasikan kepada masyarakat mengenai layanan diagnostic yang cordlife miiki salah satunya NIPT yang dapat mendeteksi kelainan kromosom sejak usia kehamilan 10 minggu, salah satunya kelainan pada kromosom 21 atau dikenal down syndrome," tambahnya.
Baca Juga: Australia Punya Sarjana Pertama yang Hidup dengan Down Syndrome
NIPT atau Non-Invasive Prenatal Test merupakan metode pengujian untuk memberikan informasi kepada calon orangtua mengenai kesehatan kromosom bayi. Non-Invasive Prenatal Test memeriksa jumlah kromosom salah satunya untuk menentukan jenis kelamin bayi.
Pengujian dilakukan dengan cara mengambil darah tunggal dari lengan ibu hamil sebanyak satu tabung darah atau sekitar 8 hingga 10 cc, untuk kemudian diteliti lebih lanjut di dalam laboratorium.
Ia berharap, dengan mengetahui kondisi janin sedini mungkin akan semakin banyak keluarga di Indonesia yang dapat mempersiapkan perjalanan kehamilan mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda