Suara.com - Update Covid-19 global per 31 Maret 2022 menunjukkan pertambahan kasus positif sebanyak 1,57 juta dalam 24 jam terakhir. Waktu yang sama, angka kematian bertambah 4.156 jiwa.
Sedangkan jumlah orang yang berhasil sembuh dari infeksi virus corona SARS Cov-2 itu bertambah 1,17 juta orang.
Dikutip dari worldometers, akumulasi data Covid-19 jumlah kasus positif sejak awal pandemi telah mencapai 486,67 juta kasus dengan kematian lebih dari 6,16 juta. Sementara 421,88 juta orang berhasil dinyatakan sembuh.
Tahun kedua Pandemi, Organisasi Kesehatan Dunia punya rencana terbaru penanganan Covid-19 untuk mengakhiri fase darurat pandemi.
Rencana tersebut mencakup tiga kemungkinan skenario tentang bagaimana virus dapat berkembang di tahun mendatang.
"Berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang, skenario yang paling mungkin adalah bahwa virus Covid-19 terus berkembang, tetapi tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya berkurang seiring waktu karena kekebalan meningkat karena vaksinasi dan infeksi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Channel News Asia.
Dalam skenario dasar ini, yang berfungsi sebagai model kerja WHO, virus corona menyebabkan wabah yang tidak terlalu parah dengan lonjakan penularan berkala saat kekebalan berkurang. Vaksin booster diperlukan bagi mereka yang paling berisiko.
Virus Covid-19 juga diperkirakan hanya akan menjadi infeksi musiman, dengan puncaknya di bulan-bulan yang lebih dingin, mirip dengan influenza.
Dalam skenario WHO, varian virus fi masa depan akan secara signifikan menjadi kurang parah, perlindungan dari penyakit parah akan bertahan lama, tanpa perlu penguatan atau perubahan signifikan pada vaksin saat ini.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Mengalami Penurunan, Hari Ini 446 Warga Jawa Tengah Terpapar Virus Corona
Dalam skenario terburuk, virus berubah menjadi ancaman baru yang sangat menular dan mematikan. Dalam skenario ini, vaksin akan kurang efektif dan kekebalan dari penyakit parah juha kematian akan berkurang dengan cepat. Srhingga dibutuhkan perubahan signifikan pada vaksin saat ini.
Untuk bantu mengakhiri keadaan darurat, WHO meminta negara-negara untuk melanjutkan atau meningkatkan kemampuan pengawasan virus untuk memungkinkan tanda-tanda peringatan dini perubahan signifikan dalam virus.
WHO juga menyerukan deteksi long covid, untuk melacak dan mengurangi kecacatan jangka panjang di kemudian hari.
Negara-negara juga harus terus melakukan pengujian diagnostik untuk SARS CoV-2, yang membantu mengidentifikasi kasus individu dan memandu pengambilan keputusan di tingkat masyarakat. Negara-negara juga harus melacak evolusi virus dalam populasi hewan, menurut WHO.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
Terkini
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis