Suara.com - Studi-studi yang ada hingga saat ini menunjukkan bahwa gen, jenis kelamin, lingkungan, pola makan, dan beberapa faktor lainnya dapat meningkatkan risiko infeksi Covid-19 parah dan mengembangkan long Covid.
Dalam upaya lain untuk lebih memahami sifat virus corona, baru-baru ini ilmuwan melakukan penelitian rumit yang mengungkap bahwa panjang jari juga menentukan rentan tidaknya seseorang untuk menderita Covid-19.
Penelitian yang terbit di jurnal Scientific Reports pada 17 Maret ini melaporkan bahwa orang dengan jari manis yang lebih pendek dari jari telunjuk lebih berisiko terkena Covid.
Selain itu, dilansir Times of India, Minggu (3/4/2022), orang dengan ukuran jari tangan kanan dan kiri yang jauh berbeda juga berisiko tinggi mengalami komplikasi parah.
Semua itu berkaitan dengan hormon, terutama testosteron, kata peneliti dari Universitas Swansea Inggris, Universitas Kedokteran Lodz Polandia, dan Rumah Sakit Universitas Karolinska Swedia.
Bagaimana bisa peneliti menyimpulkan demikian?
Untuk riset ini, para ilmuwan mengevaluasi studi-studi sebelumnya yang menghitung kadar hormon peserta dengan memeriksa panjang jari mereka.
Sesuai penelitian, jari manis yang lebih panjang adalah tanda bahwa kadar testosteron lebih tinggi selama pertumbuhan di dalam rahim. Sementara jari telunjuk yang lebih panjang menunjukkan bahwa kadar estrogen yang lebih tinggi.
Peneliti percaya bahwa mungkin ada hubungan antara testosteron dan tingkat keparahan Covid-19 karena telah ditemukan bahwa pria lanjut usia paling berisiko menderita Covid-19.
Baca Juga: Studi: Panjang Jari Tangan Bisa Gambarkan Tingkat Kekuatan Wanita
Demi mengonfirmasi hal itu, peneliti mengumpulkan 154 peserta dan mengukur panjang jari mereka. Sebanyak 54 di antaranya terinfeksi Covid-19.
Akhirnya mereka menemukan bahwa orang dengan rasio ukuran yang lebih besar antara jari kedua dan keempat serta antara jari ketiga dan kelima menderita virus corona yang parah dibanding sebaliknya.
Artinya, testosteron yang rendah (jari manis pendek) dan estrogen yang tinggi (jari telunjuk panjang) pada pria dan wanita menempatkan mereka pada risiko terkena infeksi virus corona yang parah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja