Suara.com - Patah tulang kerap disalahartikan dengan terkilir. Apalagi jika yang terjadi adalah patah tulang tertutup. Akibat kekeliruan itu, pasien patah tulang bisa saja hanya menjalani pengobatan alternatif dengan pergi ke tukang urut.
"Orang kadang salah kaprah hanya terkillir biasa, apalagi kalau patah tulang tertutup. Sehingga perginya ke alternatif," kata dokter spesialis ortopedi dr. Adib Khumaidi, Sp.OT, dalam webinar bersama Kalbe Farma, Senin (4/4/2022).
Ia menjelaskan, patah tulang atau fraktur merupakan kondisi terputusnya kontinuitas tulang.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 mencatat, sekitar 5,5 persen masyarakat Indonesia mengalami fraktur.
"Gejala fraktur manifestasi klinis menurut Black and Hawk tahun 2014 disampaikan ada nyeri, bengkak, memar, deformitas, krepitasi, spasme otot, dan gangguan fungsi," jelas Adib.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terpilih itu juga menambahkan bahwa ada banyak penyebab terjadinya patah tulang.
Namun ada tiga faktor yang jadi penyebab terbanyak di masyarakat, yakni trauma langsung ataupun tidak langsung, tekanan yang berlebihan, dan kelainan patologis seperti osteoporosis, tumor atau kanker tulang, juga infeksi tulang.
Prinsip penanganan fraktur pada dokter ortopedi adalah dengan mengembalikan posisi tulang seperti semula. Sehingga, tulang tidak hanya menyatu kembali, tapi bisa berfungsi normal kembali.
"Mengembalikan fungsi juga menjadi satu poin yang penting bagi kita. Tidak hanya sekadar tulangnya 'ditambal' saja, tapi juga fungsi menjadi penting," pungkasnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Marc Marquez Dipijat Tukang Urut Setelah Ditolak RS Karena Tak Punya BPJS, Benarkah?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan