Suara.com - Setiap orang kehilangan sekitar 100 helai rambut setiap hari sebagai bagian dari siklus pertumbuhan rambut normal, tetapi kerontokan ini biasanya tidak terlihat karena kita memiliki rambut baru yang tumbuh untuk menggantikan yang lama. Kerontokan rambut sebenarnya terjadi ketika rambut baru tidak tumbuh untuk menggantikan rambut yang rontok sehingga menyebabkan kebotakan.
Diketahui, kebanyakan rambut orang tumbuh sekitar setengah inci per bulan, dan sekitar 90% rambut Anda tumbuh aktif pada waktu tertentu, sedangkann 10% lainnya dalam fase tidak aktif. Usai 2 atau 3 bulan, rambut yang tak aktif ini jadi rontok kemudian folikelnya mulai menumbuhkan rambut yang baru saat folikel lain berada fase tidak aktif.
Rambut rontok terjadi ketika Anda kehilangan lebih banyak rambut daripada biasanya, tetapi rambut baru masih tumbuh. Namun, ada juga rambut rontok dan tidak tumbuh kembali sehingga mengalami kebotakan. Menurut American Academy of Dermatology (AAD), orang mungkin mengalami kerontokan rambut sementara selama peristiwa stres, seperti putus cinta atau perceraian atau selama masa kesedihan.
Kerontokan rambut yang menyebabkan kebotakan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dilansir dari berbagai sumber.
1. Kerontokan rambut herediter
Ini adalah penyebab paling umum kerontokan rambut sehingga mengalami kebotakan. Ini dikenal secara medis sebagai androgenic alopecia. Diketahui, jenis kebotakan ini kerap mengikuti pola rambut yang diharapkan. Selain itu, hal ini juga diperkirakan dari gen tertentu yang menyebabkan folikel rambut mengalami penyusutan serta secara bertahap pertumbuhan rambut berhenti.
2. Gangguan sistem kekebalan
Menurut Institut Nasional Arthritis dan Penyakit Musculoskeletal dan Kulit (NIAMS), kondisi autoimun atau yang dikenal dengan istilah alopecia areata ini terjadi ketika sistem kekebalan menyerang folikel rambut. Ini bisa menyebabkan kerontokan rambut di tambalan kecil dan bulat di kulit kepala. Kebanyakan orang dengan alopecia areata mengembangkan kondisi yang relatif awal dalam kehidupan, di masa remaja atau dewasa muda, menurut NIAMS. Dalam kasus yang jarang terjadi, alopecia areata dapat menyebabkan hilangnya hampir seluruh tubuh.
3 Gaya rambut atau perawatan yang keras
Baca Juga: Jada Pinkett Smith Menderita Alopecia, Adakah Hubungannya dengan Menopause pada Wanita?
Gaya rambut yang secara konsisten menggunakan karet gelang, rol atau jepit, atau menarik rambut dengan ketat seperti cornrows dapat melukai folikel rambut. Begitu juga dengan penggunaan produk kimia yang salah seperti pewarna, pemutih, dan pelurus dapat merusak rambut yang menyebabkan kerontokan atau kebotakan. Kerontokan rambut yang diakibatkannya bisa bersifat permanen, tergantung pada tingkat kerusakannya.
Pada wanita, perubahan hormonal dari pil KB, kehamilan, persalinan, menopause atau histerektomi dapat menyebabkan folikel rambut lebih banyak dari biasanya untuk memasuki fase tidak aktif. Ini juga menyebabkan kerontokan sehingga menimbulkan kebotakan.
Demikian informasi mengenai beberapa hal yang bisa menyebabkan kebotakan. Selain empat penyebab di atas, ada juga penyebab kebotakan lainnya yaitu penyakit atau pembedahan, obat-obatan dan vitamin serta Diet berat atau gangguan makan.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?