Suara.com - Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memang memberikan 14 imunisasi dasar lengkap untuk anak yang bisa diakses gratis di puskesmas atau posyandu terdekat.
Tapi tidak menutup peluang ada masyarakat yang pilih lakukan imunisasi anak di rumah sakit atau klinik swasta. Lalu pertanyaanya apa beda imunisasi di posyandu dengan rumah sakit swasta?
Dijelaskan Spesialis Anak, dr. Arifianto, Sp.A bahwa dari sisi kualitas vaksin untuk imunisasi anak, di posyandu dan rumah sakit anak tidak ada perbedaan yang berarti.
"Barangnya sama persis, misalnya vaksin untuk DPT combo, misalnya pentabio dari Biofarma. Vaksin MMR cuma 1 persediaannya, yaitu yang dari india, itu mau di puskesmas atau di posyandu sama," ujar dr. Arifianto, dalam konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia, Senin (11/4/2022).
Namun dr. Arifianto mengatakan perbedaanya hanya pada beberapa imunisasi yang vaksinnya disubsidi oleh pemerintah, dan itu dilakukan pemerintah sebagai perlindungan dasar anak atau pemenuhan hak anak untuk sehat.
Tapi ada beberapa imunisasi lanjutan, yaitu vaksin yang bukan program pemerintah yang tidak disubsidi, sehingga orangtua perlu membeli sendiri untuk anak mereka.
"Ada juga imunisasi dasar lanjutan dari Kemenkes tadi, di posyandu gratis, ada yang tidak gratis karena tidak disubsidi, beli sendiri," paparnya.
Lantaran bukan bagian imunisasi dasar lengkap, tapi dinamakan imunisasi dasar lanjutan sifatnya tidak wajib, maka ini diserahkan sepenuhnya pada orangtua.
Orangtua bisa menunggu vaksin yang disubsidi pemerintah, atau bisa mengaksesnya langsung ke fasilitas kesehatan seperti rumah sakit atau klinik swasta.
Baca Juga: Waduh, Dua Tahun Pandemi Covid-19 1,7 Juta Anak Indonesia yang Belum Imunisasi Dasar Lengkap
"Tapi secara individu, ini kan memberikan hak anak setinggi-tingginya dan punya anggaran, sangat baik dan tidak buruk kalau melengkapi vaksin yang di luar subsidi dan di luar pemerintah," jelas dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.
Imunisasi dasar lanjutan ini memang banyak disediakan oleh pihak swasta atau jalur mandiri, yang biasanya bukan disediakan pemerintah tapi oleh distributor.
"Distributor dan barang lain itu yang tidak ditanggung pemerintah subsidinya. Sebelumnya faskes-faskes yang jual program, dan kebetulan juga vaksin-vaksin yang dijual impor," terangnya.
Meski begitu menurut dr. Arifianto, pihak swasta juga bisa menyediakan dan mendapatkan vaksin gratis yang disubsidi untuk imunisasi dasar lanjutan anak dari pemerintah, yaitu dengan cara bekerjasama.
"Bekerjasama dengan puskesmas setempat, dan mengirimkan laporan berkala kepada puskesmas setempat," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
Waspada! Menkes Sebut Campak 18 Kali Lebih Menular dari COVID-19, KLB Mengancam Sejumlah Wilayah
-
CEK FAKTA: Benarkah ASI Bisa Menggantikan Imunisasi Campak dan Polio?
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Alasan Anak Imunisasi Campak Sejak Usia 9 Bulan, Benarkah Perlindungan Capai 97 Persen?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?