Suara.com - Pemberian vaksin kombinasi atau suntikan ganda dilakukan untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Lalu, adakah risiko bahaya dari praktik ini?
Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) menjelaskan bahwa vaksin kombinasi tidak memiliki risiko bahaya.
Vaksin kombinasi terdiri lebih dari satu antigen dalam satu kemasan, misalnya DPT-HepB-Hib, MR, OPV. Pemberian vaksin ganda sangat aman, efektif dan efisien serta sudah dilakukan oleh negara-negara lain.
"Imunisasi ganda itu pemberian secara bersama-sama. Ini sudah lama dipakai di luar negeri, WHO mengatakan sudah lama memberikan suntikan seperti ini di negara maju dan berkembang," ujar Prof. Sri, dikutip dari ANTARA, Kamis (14/4/2022).
"Di Indonesia mungkin belum populer tapi untuk mengejar kita akan memulai. Sebenarnya ini sudah dilakukan sejak 10 tahun lalu di Yogyakarta tapi yang paling penting adalah sosialisasi kepada orang tua bahwa suntikan ini sangat aman," lanjutnya.
Prof. Sri menjelaskan pemberian vaksin kombinasi tidak menimbulkan efek samping yang berat. Antibodi yang masuk ke dalam tubuh pun akan beraksi bersama-sama.
Sedangkan jika diberikan satu per satu, membutuhkan waktu jeda minimal 2 minggu untuk membuat antibodi bekerja, dan baru bisa diberi vaksin lainnya. Menurut Prof. Sri hal ini dapat memakan waktu untuk anak yang telah tertinggal imunisasi.
Suntikan ganda juga bertujuan untuk mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan, khususnya selama pandemi COVID-19. Selain itu, anak dapat terlindungi secepat mungkin dari kondisi penyakit yang rentan.
"Suntikan ganda ini aman, tidak berbahaya. Kalau sudah terlambat, kalau disuntik satu-satu nanti malah makin terlambat," kata Prof. Sri.
Baca Juga: Cegah Efek Berat Influenza hingga Meningitis, Orang Dewasa Juga Perlu Imunisasi
Akan tetapi, pemberian suntikan ganda harus dilakukan secara lembut dan cepat. Suntikan dapat dilakukan pada bagian kiri dan kanan paha atau satu bagian saja namun memiliki jarak suntik minimal 2,5 cm.
Posisi bayi atau anak yang akan disuntik juga harus dalam keadaan nyaman dan sebisa mungkin dialihkan perhatiannya.
"Pemberian harus cepat sekali tidak boleh lama, jadi petugasnya harus mahir dalam melakukannya," tutupnya.
Berita Terkait
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
Waspada! Menkes Sebut Campak 18 Kali Lebih Menular dari COVID-19, KLB Mengancam Sejumlah Wilayah
-
CEK FAKTA: Benarkah ASI Bisa Menggantikan Imunisasi Campak dan Polio?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis