Suara.com - Makan apapun secara berlebihan tidak akan memberikan dampak baik bagi tubuh, termasuk kebanyakan makan protein.
Mengutip ANTARA, Kamis (14/4/2022), Dr. Eileen Canday, HOD, nutrisionis dan ahli gizi dari Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation, India mengatakan jika mengkonsumsi lebih dari dua kali lipat kebutuhan protein untuk jangka waktu yang lama dapat menimbulkan risiko bagi organ vital untuk metabolisme limbah dari sistem tubuh.
Dr. Canday menjelaskan kelebihan konsumsi protein dapat menimbulkan masalah kronis pada fungsi organ seperti kardiovaskular, gangguan pembuluh darah, cedera hati dan ginjal hingga kerusakan lebih lanjut pada organ-organ ini bisa berakibat fatal.
Konsumsi berlebihan protein juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi pada orang dengan diabetes tipe-2, risiko kanker yang lebih tinggi bagi mereka yang mengkonsumsi daging olahan secara berlebihan serta osteoporosis dan osteopenia jika mengonsumsi protein tanpa mineral esensial.
Beberapa efek samping berbahaya yang diakibatkan oleh konsumsi protein berlebihan di antaranya:
1. Berat badan bertambah
Meskipun diet tinggi protein mengklaim dapat membantu menurunkan berat badan, jika seseorang melebihi kebutuhan kalori total, maka itu akan disimpan sebagai cadangan energi yang dapat menyebabkan peningkatan simpanan lemak.
Ini bisa mengganggu rezim penurunan berat badan dengan kelebihan protein yang disimpan sebagai lemak.
2. Kerusakan ginjal
Baca Juga: Tinggi Protein, 5 Jenis Kacang Ini Cocok untuk Camilan Sehat
Kelebihan protein dapat membahayakan pasien yang sudah memiliki penyakit ginjal. Nitrogen berlimpah yang terkandung dalam asam amino yang membentuk protein adalah alasan di balik penyakit ini. Ginjal yang telah rusak harus bekerja lebih keras untuk menghilangkan kelebihan nitrogen dan produk limbah dari metabolisme protein.
3. Peningkatan risiko kanker
Diet tinggi protein tertentu, terutama yang kelebihan protein berbasis daging merah, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa masalah kesehatan, termasuk kanker.
Kanker kolorektal, payudara, dan prostat semuanya terkait dengan makan lebih banyak daging merah dan/atau daging olahan. Makan protein dari sumber lain, di sisi lain, telah dikaitkan dengan risiko kanker yang lebih rendah.
4. Penyakit jantung
Diet tinggi protein yang mencakup banyak daging merah dengan lemak jenuh dan produk susu penuh lemak dapat menyebabkan penyakit jantung. Ini mungkin terkait dengan konsumsi lemak dan kolesterol yang lebih besar.
Berita Terkait
-
Latihannya Sudah Keras Tapi Otot Tak Kunjung Besar? Cek 5 Kesalahan Fatal Ini Sekarang
-
5 Susu Penambah Berat Badan Tinggi Protein Rekomendasi Ahli Gizi, Waspada Produk Abal-abal
-
7 Daftar Ikan Laut yang Tidak Aman Dikonsumsi, Mengandung Racun Berbahaya
-
Bukan Hiu, Ini 10 Ikan Protein Tinggi yang Enak, Sehat, dan Gak Bikin Keracunan
-
Rahasia Awet Muda: Jaga 3 Protein Kulit Ini Supaya Wajah Tetap Kencang dan Glowing
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar