Suara.com - Pasien diabetes selalu dianjurkan berkonsultasi ke dokter sebelum memutuskan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sebab, puasa bisa memberikan efek samping berbahaya jika dijalani tanpa persiapan.
Salah satunya adalah kenaikan glukosa, yang terjadi ketika pasien diabetes puasa. Tidak makan dan minum, kok gula darah malah naik?
"Pada pasien diabetes itu terjadi resistensi insulin. Hormon insulinnya ada, tapi kerjanya kurang," jelas dokter spesialis penyakit dalam dr. Prasetyo Widhi, Sp.PD, dalam webinar kesehatan bersama alumni PB HMI, Jumat (15/4/2022).
Hormon insulin yang dihasilkan pankreas berperan penting dalam mengontrol kadar gula darah. Namun, produksi insulin pada pasien diabetes telah berkurang.
"Sehingga akhirnya terjadi peningkatan glikogenesis, sehingga gula darah cenderung naik," ujarnya.
Tidak hanya gula darah yang meningkat, pasien diabetes juga berisiko mengalami gula darah rendah alias hipoglikemia.
"Risiko puasa bagi penderita DM, kadar gula darah terlalu rendah sehingga menimbulkan gejala hipoglikemia sampai dengan penurunan kesadaran. Kedua, peningkatan glukosa darah," jelasnya lagi.
Pasien diabetes bisa alami hipoglikemi saat sedang berpuasa karena tidak ada asupan makanan yang masuk ke tubuh selama belasan jam. Sementara di waktu berbuka puasa atau sahur, berpotensi kelebihan kadar gula darah apabila makan terlalu banyak.
Dokter Prasetyo mengingatkan bahwa pasien diabetes harus memahami tingkatan risiko penyakitnya sebelum memutuskan untuk berpuasa. Puasa Ramadhan sebaiknya hanya dilakukan oleh pasien dengan risiko rendah dan sedang.
Baca Juga: Mudah Dikenali, Ini 5 Sinyal Tubuh yang Menunjukkan Anda Mengidap Diabetes
Dibandingkan dengan orang normal, dokter Prasetyo menyampaikan bahwa pasien diabetes tujuh kali lebih berisiko alami hiperglikemi dan lima kali berpotensi alami hipoglikemi saat berpuasa.
Berita Terkait
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Mengatasi Diabetes
-
5 Gejala Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Termasuk Kesemutan Tangan dan Kaki!
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda