Suara.com - Kasus Covid-19 di Indonesia dan beberapa negara di dunia mulai menurut. Meski demikian, pertanyaan tentang pandemi tersebut masih belum surut.
Salah satu pertanyaan paling umum yang diajukan orang adalah tentang infeksi ulang atau reinfeksi. Masih banyak orang khawatir terkena Covid-19 lagi meski telah pernah teinfeksi dan disuntik vaksin Covid-19
Dilansir dari Times of India, infeksi ulang adalah ketika seseorang yang terinfeksi, sembuh, dan kemudian terinfeksi lagi. Infeksi ulang Covid-19 sangat mungkin terjadi. Banyak kasus infeksi ulang dilaporkan selama gelombang kedua dan ketiga infeksi.
Sesuai dengan studi penelitian, yang diterbitkan di Lancet, “Reinfeksi oleh SARS-CoV-2 dalam kondisi endemik kemungkinan akan terjadi antara 3 bulan dan 5.1 tahun setelah respons antibodi puncak, dengan rata-rata 16 bulan.”
Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mei 2021 juga menegaskan bahwa pada kebanyakan orang, respons imun tetap kuat dan protektif terhadap infeksi ulang setidaknya selama 6-8 bulan setelah infeksi.
Seperti diketahui, sekarang Omicron adalah jenis virus corona yang dominan, kemungkinan infeksi ulang cenderung lebih tinggi. Menurut sebuah studi Februari 2022 yang diterbitkan di Nature, "risiko infeksi ulang 16 kali lebih tinggi antara pertengahan Desember tahun lalu dan awal Januari tahun ini ketika Omicron mendominasi, daripada dalam 7 bulan menjelang Desember ketika Delta adalah varian dominan."
Studi ini memperhitungkan survei yang dilakukan oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris dan Kantor Statistik Nasional Inggris di Newport yang mempertimbangkan kemungkinan infeksi ulang jika empat bulan telah berlalu sejak sebelumnya.
Salah satu kemungkinan alasan mengapa infeksi ulang menjadi ancaman yang lebih besar pada gelombang ketiga adalah karena kemampuan virus untuk menghindari kekebalan.
Baca Juga: BPOM AS Izinkan Penggunaan Darurat Tes Napas Untuk Deteksi Covid-19: Lebih Mudah dan Akurat
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional