Suara.com - Produksi baja mentah China turun lebih dari 6,0 persen pada Maret dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Salah satu penyebabnya yakni aktivitas produksi sejumlah pabrik yang terhambat oleh wabah COVID-19 dan pembatasan lingkungan. Hal ini didukung data dari biro statistik biro setempat.
Produsen baja utama dunia itu menghasilkan 88,3 juta ton logam bulan lalu, turun dari 94,02 juta ton pada Maret 2021, kata Biro Statistik Nasional (NBS).
Produksi harian rata-rata pada Maret mencapai 2,85 juta ton, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data NBS. Jumlah tersebut turun dari 3,03 juta ton pada bulan yang sama tahun lalu tetapi naik dari 2,68 juta ton pada Januari-Februari.
Pembatasan produksi di pabrik-pabrik baja utara yang bertujuan untuk mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara selama musim pemanasan musim dingin dan Olimpiade Beijing direncanakan berakhir pada pertengahan Maret, setelah dilaksanakan selama sekitar setengah tahun.
Namun, wabah COVID baru-baru ini di negara itu telah mengurangi produksi dan konsumsi baja.
"Salah satu hambatan terbesar pada produksi adalah bahwa pembatasan terkait COVID menghalangi pabrik baja untuk mengisi kembali bahan baku," kata analis sekaligus founder CIFCO Futures Beijing, Tang Binghua, Senin (18/4/2022).
Pusat baja China kota Tangshan juga menghentikan operasi sementara usai adanya laporan penularan secara lokal.
Lockdown Shanghai pasca ledakan wabah COVID-19 kemarin tercatat jadi yang terburuk sejak wabah awal virus corona di Wuhan juga menghambat konsumsi baja hilir, yang biasanya mencapai puncaknya selama periode Maret-Mei.
Baca Juga: Syarat Perjalanan Antar Provinsi Untuk yang Divaksin Kedua: Usia 6-17 Tahun Wajib Antigen
Sementara itu, kenaikan harga besi tua - juga sebagian akibat transportasi yang terganggu - menekan keuntungan beberapa produsen dan memaksa mereka untuk mengurangi produksi, menurut analis Tang.
Pada kuartal pertama, China menghasilkan 243,38 juta ton baja, anjlok 10,5 persen dari 271,04 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya, data biro statistik menunjukkan.
Berita Terkait
-
BPOM AS Izinkan Penggunaan Darurat Tes Napas Untuk Deteksi Covid-19: Lebih Mudah dan Akurat
-
Uganda Diklaim Terancam Kehilangan Aset Gegara Utang China, Susul Krisis Sri Lanka?
-
CEO Pfizer Sarankan Pemberian Vaksin Keempat Setelah Vaksin Booster COVID-19
-
Syarat Perjalanan Antar Provinsi Untuk yang Divaksin Kedua: Usia 6-17 Tahun Wajib Antigen
-
Varian Omicron Lebih Berisiko Menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Atas pada Anak-anak
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera