Suara.com - Demam menjadi efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang umum dialami bayi atau anak setelah mereka menerima vaksin.
Seperti halnya KIPI yang muncul usai disuntik vaksin Covid-19, bayi yang demam setelah divaksinasi kerap diberikan paracetamol agar demam cepat turun.
Tetapi ada yang perlu diingat oleh para orangtua, agar jangan memberi obat apa pun bila anak memang tidak alami demam atau KIPI lainnya setelah diimunisasi. Sebelum imunisasi pun, sebaiknya anak tidak diberi paracetamol maupun obat lain.
"Jadi kalau ada KIPI demam kita boleh berikan paracetamol. Tapi jangan berikan paracetamol sebelum adanya demam atau sebelum diimunisasi untuk mencegah demam, itu jangan."
"Karena kalau diberikan paracetamol sebelum terjadinya KIPI atau sebelum imunisasi itu akan mempengaruhi pembentukan antibodi," kata Spesialis anak Profesor Hartono Gunardi ditemui usai acara Pekan Imunisasi Dunia 2022 di Hotel Manhattan, Jakarta, Senin (18/4/2022).
Apa Dampak Memberikan Paracetamol Pada Anak Sebelum Diimunisasi?
Akibat pemberian obat paracetamol sebelum imunisasi, kata Prof Hartono, bisa membuat antibodi yang terbentuk menjadi tidak optimal.
Ia juga menyebut bagaimana paracetamol sebenarnya menjadi cara terakhir untuk mengatasi KIPI demam pada bayi. Sebelum diberikan obat, anak bisa dirawat dengan cara alami lainnya.
"Kalau dia hangat sedikit, bisa kasih minum, pakai baju yang menyerap keringat. Kalau dia berkeringat karena demam, kita ganti cepat. Berikan cairan lebih banyak karena demam penguapan lebih banyak jadi kadar hidrasi yang cukup, beri air susu ibu," pesannya.
Baca Juga: Bulan Imunisasi Anak Nasional, Ini 3 Strategi Pemerintah untuk Tingkatkan Cakupan Imunisasi
Para orangtua juga tidak perlu khawatir dengan kemungkinan KIPI yang muncul pasca anak imunisasi. Prof Hartono menyampaikan bahwa tidak semua vaksin yang diberikan kepada bayi akan memunculkan KIPI demam.
"Tidak semua imunisasi memberikan demam, hanya sekitar 25 persen. Kalau kita berikan (paracetamol) semua, berarti 75 persen lagi mubazir," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial