Suara.com - Sebuah makalah yang diterbitkan dalam European Heart Journal, mengatakan minum air dalam jumlah cukup membantu menjaga kadar natrium yang sehat dalam aliran darah.
Pada gilirannya, minum air untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi ini bisa mengurangi risiko gagal jantung, suatu kondisi kronis di mana jantung mengalami kesulitan memompa darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Lebih dari 6,2 juta orang Amerika menderita gagal jantung, yang merupakan lebih dari 2 persen populasi di Amerika Serikat dan lebih sering terjadi pada mereka yang berusia 65 tahun atau lebih tua.
Sebuah tim dari National Heart, Lung, and Blood Institute menganalisis data dari studi Risiko Aterosklerosis dalam Komunitas, yang telah mengikuti sekitar 16.000 orang dewasa selama 30 tahun guna lebih memahami aterosklerosis dan penyakit jantung.
Mayo Clinic mencatat orang sehat mempertahankan kadar natrium antara 135 dan 145 mmol/L dalam aliran darah.
Tapi saat kadar natrium itu meningkat, kadar cairan tubuh menurun sehingga para peneliti menggunakan natrium sebagai penanda status cairan untuk mengidentifikasi peserta yang memiliki kadar natrium lebih tinggi berisiko mengembangkan gagal jantung.
Studi ini berfokus pada peserta dengan tingkat hidrasi yang berada dalam kisaran normal yang tidak menderita diabetes, obesitas, atau gagal jantung.
Penelitian ini memfilter data ke sekitar 11.814 orang dewasa dalam analisis akhir, yang menemukan 11,56 persen untuk mengembangkan gagal jantung.
"Risiko gagal jantung meningkat sebesar 39 persen jika natrium serum usia paruh baya melebihi 143 mmol/L [milimol per liter], sesuai dengan 1 persen defisit air berat badan," para penulis peneliti dikutip dari Fox News.
Baca Juga: Bukan 2 Kali, Sikat Gigi Rutin Sekali Sehari Malah Lebih Baik
Mereka juga menemukan natrium serum 142,5-143 mmol/L pada kelompok usia paruh baya dikaitkan dengan peningkatan 62 persen kemungkinan untuk mengembangkan hipertrofi ventrikel kiri.
Di mana ruang pemompaan utama jantung, ventrikel kiri menebal sehingga menyebabkan pemompaan jantung berpotensi berkurang dan meningkatkan risiko gagal jantung.
Siaran pers mencatat tingkat natrium dalam aliran darah 143 mmol/L berkorelasi dengan peningkatan risiko LVH 102 persen dan peningkatan risiko gagal jantung sebesar 54 persen.
"Berdasarkan data ini, penulis menyimpulkan kadar natrium serum di atas 142 mEq/L pada usia paruh baya dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk mengembangkan hipertrofi ventrikel kiri dan gagal jantung di kemudian hari," jelasnya.
Sayangnya, studi ini masih kurang karena tidak bisa membuktikan kadar natrium darah yang lebih tinggi menyebabkan gagal jantung. Penelitian ini juga hanya observasional dan bukan uji klinis terkontrol secara acak.
Meskipun kebanyakan orang sehat yang mengalami dehidrasi akan terpicu untuk minum air, orang tua mungkin tidak memiliki dorongan rasa haus yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah