Suara.com - Saat sakit, beberapa orang mungkin mengurungkan niat untuk berolahraga. Meskipun, ada pula yang mungkin tetap memaksakan diri untuk olahraga.
Hal ini mungkin membuat beberapa orang bingung, olahraga tetaplah penting dan harus dilakukan ketika sakit atau tidak.
Menurut Dr. Michael Jonesco, spesialis penyakit dalam dan olahraga di The Ohio State University Wexner Medical Center, tetap olahraga atau tidak tergantung pada seberapa buruk penyakit yang diderita seseorang.
Dr Michael pun menilai masalah kesehatan yang menyerang bagian leher ke atas mungkin tergolong ringan, sehingga seseorang masih bisa melakukan olahraga dengan aman.
Misalnya, bila Anda sakit tenggorokan, pilek, sakit kepala, atau infeksi telinga tanpa demam, Anda bisa melakukan olahraga.
Tapi, penyakit yang menyerang bagian bawah leher mungkin perlu mempertimbangkan berulang kali untuk olahraga atau tidak.
Misalnya, penyakit gastrointestinal yang buruk, mialgia yang signifikan atau nyeri tubuh, dan demam yang merupakan tanda penyakit sistemik mungkin lebih membutuhkan tubuh untuk istirahat, dibandingkan olahraga
"Anda perlu tahu bahwa seluruh tubuh Anda meningkatkan respons inflamasi ini untuk mencoba menyembuhkan penyakit sistemik," kata Dr Michael dikutip dari Live Science.
Sederhananya, sebagian besar masalah kesehatan yang menyerang bagian leher ke atas tidak melibatkan jantung dan paru-paru, sehingga Anda tetap bisa olahraga.
Baca Juga: Jessica Iskandar Konsumsi Minyak Kelapa dan Madu agar Persalinan Lancar, Mitos atau Fakta?
Kecuali Anda mengalami hidung tersumbat yang membuat sulit bernapas, Anda bisa memilih untuk tidak olahraga.
Anda tidak boleh memaksakan diri untuk tetap olahraga pada kondisi tertentu, karena akan membuat kondisi Anda lebih buruk.
Penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga seperti lari maraton bisa menekan sistem kekebalan dan menempatkan orang pada risiko infeksi yang lebih tinggi hingga tiga hari sesudahnya.
Meskipun latihan rutin Anda mungkin bukan maraton penuh, berolahraga saat sakit dapat memberikan tekanan yang sama pada sistem Anda.
Anda mungkin juga tidak mendapatkan manfaat olahraga yang Anda cari bila memaksakan diri. alori yang Anda bakar kemungkinan besar berasal dari kerusakan otot.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang