Suara.com - Selebgram Permesta Dhyaz berbagi cerita kalau hasil implan hidung yang dilakukannya pada Februari lalu mengalami infeksi. Melalui akun TikTok-nya, Dhyaz menunjukkan kondisi hidungnya yang bengkak dan kemerahan.
Dokter spesialis bedah plastik dr. Najatullah, Sp.BP-RE., mengatakan bahwa infeksi pascabedah plastik kemungkinan berkaitan dengan kebersihan, baik saat pengerjaan oplas maupun perawatan luka itu sendiri oleh pasien selesai operasi.
"Pertama, faktor tindakan pembedahan yaitu kurang perhatikan prinsip sterilisasi. Operasi wajib steril, pertama alat harus steril. Kedua, dikerjakan di tempat standar baik, bukan salon atau mal. Jadi harus di rumah sakit atau klinik. Terus penggunaan implan juga harus yang steril, bukan sekadar direbus atau disterilkan dengan cara tidak standar, itu bisa memicu infeksi," tutur dokter Najat saat dihubungi suara.com, Senin (9/5/2022).
Faktor kedua, karena kelalaian pasien dalam merawat luka operasi. Menurut dokter Najat, pasien biasanya takut menyentuh bekas operasi untuk membersihkan luka karena rasa sakitnya. Padahal luka jahitan operasi tersebut memang perlu dibersihkan secara rutin.
"Karena di hidung banyak kuman, kalau tidak rajin dibersihkan, nanti kuman berkembang biak bisa masuk ke jahitan, jadi infeksi. Jadi bekas jahitan harus dirawat sampai nanti lepas jahitan," ucapnya.
Cara bersihkan jahitan bekas operasi plastik sebenarnya sama saja dengan perawatan luka pada umumnya, lanjut dokter Najat. Luka harus dibersihkan dengan antiseptik, kemudian dioleskan salep yang diberikan oleh dokter.
Risiko infeksi sebenarnya paling rawan terjadi sekitar pada 1-2 minggu pascaoperasi.
"Karena itu masih baru, kuman bisa berkembang habis operasi. Tapi kalau sudah lama, itu juga banyak kemungkinan. Bisa jadi ada luka, misal jerawat pecah ke dalam atau ada trauma yang menimbulkan luka," tutupnya.
Baca Juga: IDAI Beri Tips Agar Anak-anak Tidak Mudah Tertular Infeksi Patogen, Termasuk dari Adenovirus
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke