Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia WHO merilis hasil identifikasi terhadap 348 kasus probable hepatitis akut yang terjadi baru-baru ini.
Hasilnya, WHO menyatakan bahwa hipotesis utama penyakit tersebut disebabkan oleh adenovirus. Hingga saat ini, WHO juga belum bisa memastikan keterkaitan Covid-19 terhadap penyakit hepatitis misterius tersebut.
"Saat ini, hipotesis utama tetap yang melibatkan adenovirus, juga masih pertimbangan penting tentang peran Covid, baik sebagai koinfeksi atau infeksi masa lalu," kata peneliti program hepatitis global WHO Philippa Easterbrook, dikutip dari Channel News Asia.
Hingga kini, kasus hepatitis akut berat telah dilaporkan di 20 negara, dengan 70 kasus tambahan dari 13 negara lainnya yang masih menunggu klasifikasi karena hasil tes belum keluar.
Hanya enam negara yang melaporkan lebih dari lima kasus, salah satunya Inggris yang paling banyak dengan lebih dari 160 anak terinfeksi.
"Selama seminggu terakhir, ada beberapa kemajuan penting dengan penyelidikan lebih lanjut dan beberapa penyempurnaan hipotesis kerja," kata Easterbrook.
Dia menambahkan, Inggris tengah melakukan serangkaian studi komprehensif untuk melihat genetika anak-anak yang terinfeksi, respons kekebalannya, virus, serta studi epidemiologi lebih lanjut.
Pengujian lebih lanjut dalam seminggu terakhir mengonfirmasi bahwa sekitar 70 persen dari kasus dinyatakan positif adenovirus dengan sub-tipe 41. Virus tersebut biasanya menyebabkan masalah gastroenteritis atau gangguan pencernaan.
Pengujian juga menunjukkan bahwa sekitar 18 persen kasus secara aktif dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Bill Gates Positif Covid-19, Begini Kondisinya Saat Ini
"Fokus besar selama minggu depan adalah melihat pengujian serologis untuk paparan dan infeksi sebelumnya dengan Covid," imbuh Easterbrook.
Ilmuwan menargetkan kalau seminggu ke depan harus ada data dari Inggris pada studi kasus kontrol yang membandingkan apakah tingkat deteksi adenovirus berbeda dari anak-anak yang dirawat di rumah sakit lainnya.
"Itu akan sangat membantu mempertajam apakah adenovirus hanya infeksi insidental yang telah terdeteksi, atau ada hubungan kausal atau kemungkinan kausal," kata Easterbrook.
Dia mengatakan bahwa studi mikroskopis sampel hati dan biopsi tidak menunjukkan ciri khas yang mungkin diharapkan dengan peradangan hati karena adenovirus.
Adenovirus biasanya menyebar melalui kontak pribadi secara dekat, droplet, dan permukaan. Gangguan yang ditimbulkan umumnya menyebabkan gejala pernapasan, konjungtivitis atau bahkan gangguan pencernaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan