Suara.com - Dokter spesialis penyakit dalam prof. dr. Zubairi Djurban, Sp.PD., menekankan bahwa penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang banyak hewan ternak tidak bisa menular ke manusia.
Penyakit serupa bisa terjadi pada manusia, namun dengan penyebab virus yang berbeda.
"Kalau pada manusia penyakitnya itu adalah Hand Footh and Mouth Disease (HFMD) yang disebabkan oleh Virus RNA yang masuk dalam Familia Picornaviridae. Gejalanya timbul bercak kemerahan. Bukan dari virus PMK itu," jelas prof. Zubairi, dikutip dari tulisannya pada akun Twitter pribadinya, Rabu (11/5/2022).
Menurut prof. Zubairi, dahulu memang pernah dilaporkan PMK menular ke manusia. Tetapi kasusnya tidak banyak. Sejak tahun 1960-an hingga saat ini kasusnya baru terjadi pada sekitar 40 orang. Salah satunya terjadi di Chili.
Oleh sebab itu, prof. Zubairi mengingatkan masyarakat agar jangan panik dengan adanya penyakit tersebut.
"Enggak perlu panik, enggak perlu khawatir. Kasus penularan virus PMK ke manusia itu amat rendah," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah menyampaikan bahwa penyakit mulut dan kuku 'hampir tidak ada' yang menular dari hewan ke manusia. Kementerian Kesehatan telah berdiskusi mengenai hal itu dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (WOAH).
"Bahwa penyakit mulut dan kuku ini domainnya ada di hewan, jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).
Pada awal Mei lalu, penyakit mulut dan kuku itu ditemukan di sejumlah pasar di Jawa Timur. Budi menjelaskan bahwa PMK berbeda dengan virus SARS Cov-2, flu babi, maupun flu burung yang semuanya dapat menular ke manusia.
Baca Juga: Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan, Ganjar Instruksikan Siaga di Perbatasan
PMK lebih sering menyerang hewan berkuku dua.
"Memang ini merupakan penyakit yang sangat menular di kesehatan hewan, tetapi sekali lagi, untuk kesehatan manusia sangat jarang meloncatnya," kata Budi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter