Suara.com - Masyarakat yang melakukan mudik dan pulang kampung dianjurkan untuk melakukan tes Covid-19 secara mandiri. Apa tujuannya?
Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan meskipun tidak menjadi kewajiban, tes Covid-19 dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi untuk tidak tertular dan menularkan kepada yang lainnya.
"Khusus bagi ASN sesuai himbauan MenPANRB maka bagi yang selesai melakukan mudik untuk melakukan tes sebelum masuk kerja ke wilayah kerjanya," jelas Wiku dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.
Paska Idul Fitri, ASN juga dianjurkan sementara bekerja dari rumah atau work from home (WFH) mengikuti Surat Edaran No. 440/2420/SJ tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Kementerian Dalam Negeri Selama Masa Arus Balik Idul Fitri 1443 H.
Sementara bagi masyarakat umum, walaupun tidak diwajibkan melakukan test setelah mudik, namun khususnya bagi orang yang merasakan gejala mirip COVID-19 meskipun sudah di booster. "Hal ini sebagai bentuk kehati-hatian untuk melakukan tes secara mandiri," pungkas Wiku.
Di kesempatan yang sama, Wiku mengatakan selama periode mudik lebaran, terjadi mobilitas yang tinggi. Hal ini membawa dampak positif pada perekonomian nasional dengan meningkatnya indeks belanja mandiri sebesar 31 persen.
"Namun, perlu disadari meningkatnya mobilitas juga dapat berdampak pada peningkatan kasus," terang Wiku.
Lebih jelasnya, data pemantauan protokol kesehatan di masa menjelang Cuti Bersama hingga Idul Fitri 24 - 30 April dan 01-07 Mei 2022, terjadi kenaikan jumlah orang dipantau dan ditegur di tempat wisata sebesar 2x lipat.
Angka kepatuhan selama pelaksanaan Cuti Bersama, dari 27 Provinsi terpantau, diketahui masih terdapat 49,5 persen masyarakat tidak patuh memakai masker pada area Restoran atau Kedai, sedangkan pada area pemukiman sebanyak 22,1 persen masyarakat tidak patuh.
Baca Juga: Damri Layani 480.000 Penumpang Selama Lebaran 2022
Mobilitas masyarakat keluar rumah pada saat libur lebaran tahun 2022 terjadi sebesar 48,10 persen sedangkan mobilitas pada lebaran di tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,64 persen. Hal ini terjadinya peningkatan mobilitas yang cukup tinggi sebesar 44,46 persen.
"Sehingga saya menghimbau masyarakat terus terapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak yang relatif aman dan mencuci tangan. Ini untuk meminimalisir efek pingpong penularan COVID-19," tutup Wiku.
Berita Terkait
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
32 Jadwal Kereta Api Gratis untuk Angkut Motor Mudik Nataru 2026, Masih Sisa Kuota?
-
Kuotanya 33 Ribu, Begini Daftar Mudik Gratis Kemenhub di Nataru
-
Menhub Siapkan Diskon Tiket Pesawat dan Tol serta Mudik Gratis untuk Nataru, Ini Rinciannya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi