Suara.com - Dalam beberapa waktu terakhir dilaporkan terjadi kasus hepatitis akut pada anak-anak di berbagai negara. Negara yang sudah melaporkan kasus Hepatitis Akut itu antara lain Ingris, Irlandia Utara, Spanyol, Amerika Serikat, dan Indonesia. Penyakit tersebut bisa menyebabkan diare. Lantas, apa beda diare biasa dengan diare akibat hepatitis akut pada anak?
WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) memberi keterangan bahwa penyebab utama masalah kesehatan ini masih belum diketahui. Hanya saja WHO memiliki hipotesis penyebab utamanya yaitu adenovirus atau sekelompok virus yang menyebar hingga menyebabkan muntah dan diare pada anak-anak. Namun, penting untuk diketahui beda diare biasa dengan diare akibat hepatitis akut pada anak, sehingga Anda bisa menjadi lebih waspada dan lebih tepat dalam menanganinya.
Kita bisa mengetahui beda diare biasa dengan diare akibat hepatitis akut pada anak melalui ciri-ciri diare yang dialami anak. Berikut kami bedakan ciri-ciri diare biasa dan diare akibat hepatitis akut.
Ciri-ciri Diare Biasa
Berikut ciri-ciri diare biasa:
- bayi mengalami nyeri hingga kram pada perut
- tinja bayi atau anak-anak encer dan berbau bususk saat buang air besar
- Bayi atau anak-anak BAB lebih sering dari frekuensi normal
- Bayi dan anak-anak mengalami demam
- Suara perut bayi dan anak-anak nyaring
- Biasanya anak-anak dan bayi akan jadi lebih rewel dari biasanya
Ciri-ciri Diare Akibat Hepatitis akut
Sementara itu, berikut ciri-ciri anak mengalami diare akibat hepatitis akut:
- Muncul gejala kuning
- Anak merasa sakit perut yang hebat
- Anak mengalami muntah-muntah
- Saat buang air kecil, kencingnya berwarna teh tua
- Air besarnya atau tinja berwarna pucat
- Kejang
- Mengalami penurunan kesadaran
Seperti yang telah dikonfirmasi WHO, belum diketahui penyebab utama kejadian hapatitis akut yang dialami anak-anak di berbagai negara. Namun, ada beberapa faktor yang dicurigai yang menjadi penyebab anak bisa terserang hepatitis akut, antara lain:
1. Imunitas tubuh yang lemah- Anak mengalami gizi buruk
Baca Juga: Hepatitis Akut Menghantui, Politisi PSI Minta PTM 100 Persen Diawasi Ketat untuk Cegah Penularan
2. Anak menjalani pengobatan atas penyakit tertentu yang menekan sistem imun
3. Anak mengidap HIV
4. Usia anak
Usia anak behubungan dengan daya tahan. Di negara-negara yang telah melaporkan kasus hepatitis akut di atas, kebanyakan korbannya adalah anak-anak usia di bawah enam tahun.
Anak-anak ini juga mudah tertular saat bermain. Langkah yang bisa dilaksanakan untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran hepatitis akut yang disarankan adalah imunisasi.
Imunisasi berlaku untuk bayi dan balita. Imunisasi merupakan cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari serangan penyakit dan infeksi tertentu. Untuk mencegahnya, orang tua di rumah bisa menerapkan protokol kesehatan sebagai berikut:
a. cuci tangan sebelum makan
b. keringkan tangan dengan benar
c. jaga kesehatan mulut secara rutin dengan menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur
d. menjaga etika batuk dengan menutup mulut dan mengenakan masker
Sementara itu, para orang dewasa juga bisa membantu pelakukan pencegahan dengan cara melaksanakan protokol kesehatan sebagai berikut:
a. bersihkan permukaan rumah secara teratur
b. bersihkan buah dan sayuran serta daging secara terpisah dan benar-benar bersih
c. masak bahan-bahan makanan sampai benar-benar matang
d. hindari telur setengah matang untuk menghindari infeksi bakterie. jangan menyimpan makanan kering dan basah di tempat tidur
Demikian itu informasi yang berkaitan dengan beda diare biasa dengan diare akibat hepatitis akut pada anak. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk jaga kesehatan Anda sekeluarga.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Hepatitis Akut Menghantui, Politisi PSI Minta PTM 100 Persen Diawasi Ketat untuk Cegah Penularan
-
Kronologis Anak Jakarta Berusia 8 Tahun Diduga Meninggal Dunia karena Hepatitis Akut, Sempat Pindah 2 Rumah Sakit
-
Hepatitis Akut Menular atau Tidak? Ketahui Penyebabnya, Jangan Dianggap Sepele!
-
Takut Penularan Hepatisis Akut, Sekolah di Jakarta Minta Murid Bawa Bekal Makanan dan Minuman dari Rumah
-
Ahli Kesehatan: Kasus Hepatitis Akut dalam Sebulan Belum Sebanding Covid-19
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit