Suara.com - Dua jenis Omicron yang berasal dari Afrika Selatan telah diberi label Covid-19 "varian yang menjadi perhatian. Hal itu seperti diungkapkan oleh pejabat kesehatan telah mengungkapkan.
Varian BA4 dan BA5 mungkin dapat menghindari vaksin dan kemungkinan akan mendominasi kasus Covid di Eropa, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) memperingatkan dalam sebuah laporan.
Kekhawatiran sekarang meningkat bahwa varian baru akan menyebabkan peningkatan besar-besaran dalam kasus di seluruh benua musim panas ini.
"Kehadiran varian ini dapat menyebabkan peningkatan keseluruhan yang signifikan dalam kasus Covid-19 di UE/EEA dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," kata ECDC
Mereka mengatakan proporsi keseluruhan BA.4 dan BA.5 di UE/EEA saat ini rendah tetapi keuntungan pertumbuhan tinggi yang dilaporkan menunjukkan bahwa varian ini akan menjadi dominan di UE/EEA dalam beberapa bulan mendatang.
Para ahli di organisasi tersebut memperkirakan "peningkatan penerimaan rumah sakit dan ICU kemungkinan akan mengikuti" jika infeksi meningkat ketika mereka membuat perkiraan suram mereka.
Akibatnya, badan UE sekarang mendesak semua negara untuk "tetap waspada" terhadap tanda-tanda bahwa ketegangan muncul.
Dan mereka memohon lebih dari 80-an untuk mendapatkan suntikan booster kedua untuk melindungi diri mereka sendiri.
Lebih dari 60-an dan kelompok rentan lainnya juga harus berada di jalur tembak untuk booster kedua, ECDC menambahkan.
Baca Juga: Realisasi Vaksin Booster di Kepri Diklaim Sudah Capai 42,14 Persen
Yang mengkhawatirkan, dua kasus varian baru terdeteksi di Inggris minggu ini.
Strain BA4 dan BA5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan masing-masing pada bulan Januari dan Februari tahun ini.
Sejak itu mereka menjadi strain dominan di negara itu.
Kasus mulai meningkat menyusul munculnya ketegangan di negara tersebut.
Ini telah memicu kekhawatiran gelombang Covid kelima dapat dimulai di negara itu pada awal bulan depan, ketika negara itu menuju musim dingin.
Sementara BA5 diharapkan menjadi varian paling umum di Portugal pada 22 Mei, pejabat kesehatan khawatir.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?