Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengizinkan masyarakat untuk lepas masker di area terbuka atau outdoor dan tidak padat orang. Aturan itu ditetapkan seiring dengan wabah Covid-19 yang dinilai telah menurun.
Namun, masyarakat diingatkan bahwa tidak setiap area outdoor aman untuk membuka masker. Apalagi saat ini masih beredar virus corona subvarian omicron yang lebih cepat menular.
"Kalaupun outdoor itu tidak menjamin aman, karena harus disertai sirkulasi udara di tempat itu bagus," kata Epidemiolog Universitas Griffith Australia dr. Dicky Budiman dihubungi suara.com, Selasa (17/5/2022).
Ia mengatakan, apabila tubuh merasakan adanya embusan angin, bisa dipastikan kalau sirkulasi udara di area terbuka itu sudah relatif aman. Terlebih apabila area outdoor padat orang, ia tidak merekomendasikan masyarakat lepas masker karena dipastikan sirkulasi udara tidak baik.
Menurutnya, pemerintah juga perlu membuat acuan kriteria boleh melepas masker. Bukan hanya kondisi kesehatan, tapi juga status vaksinasi dan karakter area terbuka.
"Karena ada juga outdoor atau bahkan indoor di mana orang-orang sudah divaksinasi penuh, itu bisa (lepas masker). Artinya harus disampaikan pada publik, sehingga pemerintah memiliki acuan. Harus memberikan informasi yang memadai kepada publik. Sehingga publik bisa menilai sendiri dalam situasi yang aman atau tidak untuk melepas masker," tuturnya.
Bagaimanapun juga, memakai masker jadi perubahan sikap paling mudah, murah, dan efektif dalam mencegah penularan penyakit yang ditularkan melalui udara seperti Covid-19, lanjut dr. Dicky.
Sehingga, dalam pelonggaran aturan tersebut, masyarakat diingatkan harus berhati-hati. Juga jangan terlalu percaya diri berlebihan hingga membuat abai dan lalai yang bisa memicu kenaikan kasus positif.
"Walaupun sudah hooster, kan masih bisa terinfeksi, walaupun tidak bergejala dan tidak parah. Tapi, bila terinfeksi tanpa disadari karena tidak melakukan tes, kemudian membawa infeksi virus kepada orang dekat dan menyebabkan hal fatal, itu bisa saja terjadi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat