Suara.com - Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) kerap jadi kebiasaan kebanyakan masyarakat untuk meredakan haus. Padahal, kebiasaan itu bisa membahayakan kesehatan apabila dilakukan terlalu sering. Hal itu lantaran rata-rata minuman manis yang beredar di Indonesia mengandung terlalu banyak gula.
"Ternyata produk MBDK di Indonesia kandungan gula memang sudah sangat tinggi. Contohnya, ada soda rasa strawberry ukuran 350 ML kandungan gulanya sampai 46 gram, ini sudah sangat tinggi," kata Plt. Manajer Riset CISDI Gita Kusnadi, MPH., dalam webinar Aliansi Penyakit Tidak Menular (PTM) Indonesia, Rabu (18/5/2022).
Padahal, dalam anjuran Kementerian Kesehatan dikatakan bahwa asupan gula harian yang sehat maksimal 4 sendok makan atau 50 gram. Sehingga jumlah gula hanya pada satu kemasan minuman berpemanis sudah hampir setara dengan anjuran batas aman dari Kemenkes.
"Itu baru kadar gula dari minuman, belum lainnya lagi," kata Gita.
Dari hasil temuan CISDI juga disebutkan kalau masyarakat Indonesia menempati peringkat ketiga di Asia Tenggara sebagai konsumsi MBDK.
Sekertaris Umum Aliansi PTM Indonesia dr. Ade Meidian Ambari, Sp.Jp., menambahkan bahwa kebiasaan itu jadi salah satu pemicu timbulnya penyakit tidak menular, terutama diabetes.
"Penyakit tidak menular menjadi pembunuh nomor satu sekitar 70 persen di Indonesia," kata dokter Ade.
Ia menjelaskan bahwa diabetes menjadi penyakit silent killer, yang minim menyebabkan gejala namun bisa berakibat fatal bagi pasien. Bahkan tak jarang pasien baru datang ke fasilitas layanan kesehatan sudah dalam kondisi buruk.
"Diabetes yang didiamkan dalam waktu lama bisa menyebabkan komplikasi di banyak organ," ujarnya
Baca Juga: Tak Perlu Takut Jerawat, Ini Tips Makan Gorengan dan Minum Minuman Manis Saat Buka Puasa
Data dari International Diabetes Federation 2022 tercatat bahwa prevalensi diabetes di Indonesia sebanyak 19,5 persen pada 2021. Angka itu diprediksi akan terus meningkat pada 2045 mencapai 28,6 persen, sehingga menjadi negara dengan penderita diabetes tertinggi keempat di dunia setelah India, China, dan Amerika.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia