Suara.com - Tidak jarang seseorang mengonsumsi banyak obat karena berbagai kondisi kesehatan. Namun, hal ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko terkait interaksi obat.
Kondisi ini disebut polifarmasi, yang sangat berbahaya, terutama pasien kanker yang akan menjalani terapi.
Meski penggunaan beberapa obat dan suplemen secara bersamaan penuh dengan risiko, studi yang terbit di jurnal The Oncologist menunjukkan bahwa sulit bagi banyak orang untuk lepas dari obat resep mereka.
"Bahkan, ketika obat tidak lagi diperlukan, pasien merasa sulit untuk berhenti meminumnya, karena emosi yang terlibat," imbuh ahli onkologi di Wilmot Cancer Institute, Erika Ramsdale, dilansir The Health Site.
Ia menambahkan, "Ada perasaan, 'Apa yang akan terjadi jika saya berhenti?'. Banyak ketidakpastian dan emosi terkait masalah ini."
Pasien Kanker Punya Risiko Tinggi
Studi tersebut juga mencatat bahwa polifarmasi umum terjadi pada pasien kanker.
Pasien kanker mungkin sedang mengonsumsi beberapa obat seperti obat untuk tekanan darah tinggi atau penyakit jantung, antidepresan, obat diabetes, dosis pil sakit kepala, pil yang dijual bebas untuk meredakan mulas, antihistamin, hingga vitamin.
Namun seringkali, peneliti mencatat kebanyakan pasien tidak melaporkan hal ini kepada tim medis.
Menurut Ramsdale, risiko penggunaan yang tidak tepat dan interaksi obat yang berakibat serius akan meningkat seiring banyaknya obat dan suplemen yang dikonsumsi seseorang.
Konsekuensi dari interaksi obat bisa berupa jatuh, penurunan fungsional, dan kematian. Selain itu, orang tersebut juga berisiko tinggi mengalami kecemasa atau depresi.
Untuk menghindari interaksi obat yang merugikan, Ramsdale mendesak dokter untuk mempertimbangkan risiko versus manfaat dari setiap obat dan harapan hidup pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!