Suara.com - Gejala cacar monyet atau monkeypox yang tergolong ringan termasuk ruam, demam dan pembengkakan kelenjar getah bening. Sebuah penelitian terhadap 7 kasus cacar monyet di Inggris antar 2018-2021 pun telah menemukan obat antivirus yang menjanjikan.
Penelitian ini melihat kasus-kasus cacar monyet yang sebelumnya dirawat di pusat spesialis di Liverpool, London dan Newcastle. Salah satunya, seorang pasien wanita yang diberi obat tecovirimat dan diizinkan pulang dari rumah sakit setelah menjalani perawatan 10 hari.
Sedangkan, 6 pasien cacar monyet lainnya rata-rata diizinkan keluar dari rumah sakit setelah 27 hari menjalani perawatan. Mereka adalah pasien yang mendapatkan pengobatan antivirus berbeda.
Dr Hugh Adler, dari Liverpool School of Tropical Medicine, mengatakan tecovirimat telah dilisensikan untuk digunakan pada manusia yang mengembangkan cacar.
“Jika cacar kembali, kita membutuhkan obat-obatan seperti ini dalam kondisi siaga. Karena, cacar air biasa dan cacar monyet tetaplah serupa secara genetik, sehingga kami menawarkan obat ini pada pasien," kata Dr Hugh dikutip dari Express.
Pasien yang menggunakan tecovirmat dua kali sehari selama dua minggu juga memiliki waktu yang lebih singkat untuk mereproduksi virus di dalam tubuh mereka.
Dr Adler mengatakan meskipun kasus tunggal ini memberikan bukti yang terbatas, itu adalah sinyal menjanjikan sebagai batu loncatan untuk penelitian yang lebih besar, terutama di negara yang kasus cacar monyet berubah status endemik.
Para peneliti mengatakan mereka tidak dapat mengomentari apakah obat itu digunakan sekarang atau tidak, karena kerahasiaan pasien.
Dr Jake Dunning, konsultan penyakit menular di Royal Free Hospital, London, mengatakan cacar monyet pada anak-anak jarang terjadi dan ruam yang mereka alami lebih mungkin disebabkan oleh cacar air atau penyakit tangan, kaki, dan mulut.
Baca Juga: Penderita Diabetes Tidak Disarankan Makan Buah Mangga, Ahli Gizi Ungkap Alasannya
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara