Suara.com - Beredar di media sosial, klaim yang menyebut penyakit cacar monyet merupakan efek samping dari vaksin Covid-19 atau vaksin. Simak kebenarannya lewat cek fakta berikut ini.
Penyakit cacar monyet menginfeksi negara-negara di benua Afrika, Eropa, dan Amerika serikat sejak awal Mei 2022. Dilaporkan sudah ada lebih dari 200 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di seluruh dunia.
Lalu, benarkah penyakit cacar monyet terjadi karena efek samping vaksin Covid-19? Apakah cacar monyet menyebar lewat vaksin AIDS?
Penelusuran Suara.com menemukan pernyataan dari ahli epidemiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, dr. John Brooks. Dilansir Fox News, Brooks mengatakan virus cacar monyet bukan infeksi menular seksual tetapi dapat ditularkan melalui kontak pribadi, termasuk saat hubungan seks. Menurut CDC, sebagian kecil kasus cacar monyet juga terjadi di antara laki-laki gay.
"Ingat, penyakit menular tidak peduli tentang perbatasan atau jaringan sosial. Beberapa kelompok mungkin memiliki peluang lebih besar untuk terpapar saat ini," ujarnya.
Namun hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan pengidap HIV-AIDS menyebabkan seseorang terinfeksi cacar monyet.
Lebih lanjut, Ahli Epidemiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, CDC, Andrea McCollum menjelaskan bahwa virus penyebab cacar monyet, pertama kali di temukan pada 1958 di antara koloni monyet yang diimpor ke Denmark. Lantaran membuat monyet seperti mengalami cacar air, maka para ilmuwan menyebutnya dengan cacar monyet.
Ilmuwan memastikan primata monyet bukan jadi sumber infeksi utama pada manusia. Namun hewan pengerat kecil yang ditemukan di Afrika Barat Tengah, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jadi penyebab utama.
"Orang-orang yang tinggal di kawasan hutan yang bersentuhan dengan hewan kecil itu kadang terinfeksi," ungkap Pakar Penyakit Menular London School of Hygiene and Tropical Medicine, Profesor Jimmy Whitworth.
Baca Juga: CEK FAKTA: Mobil Esemka Dikabarkan Ikut Serta Ajang Balap Formula E, Benarkah?
Sementara itu dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19, pemerintah memastikan bahwa pemberian vaksin Covid-19 tidak berhubungan dengan penyebaran cacar monyet.
"Faktanya, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya imunodefisiensi atau VAIDS yang berkaitan dengan vaksin COVID-19," tulis Satgas COVID-19.
Kesimpulan: HOAKS
Vaksin COVID-19 tidak menyebabkan infeksi cacar monyet. Tidak ada vaksin AIDS yang menyebabkan masalah imunodefisiensi.
Cacar monyet bukan penyakit baru karena sudah ditemukan sejak tahun 1958 oleh ilmuwan.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Purbaya Usul MBG Diganti Uang, Kemenkeu Pastikan Hoaks
-
Cek Fakta: Pandji Pragiwaksono Babak Belur dan Ditangkap Polisi
-
Ancaman Hoaks dan Krisis Literasi Digital di Kalangan Pelajar Indonesia
-
Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
-
Roberto Mancini Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Begini Fakta Sebenarnya
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental