Suara.com - Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap tanggal 31 Mei 2022 menjadi momen tepat untuk mengampanyekan bahaya merokok.
Mengutip Health.Gov, ada beragam bahan kimia berbahaya yang bisa masuk ke tubuh manusia karena merokok. Nikotin misalnya, sangat adiktif yang bisa mengubah struktur otak saat menerima dopamin.
Ada juga tar, yang merupakan zat karsinogenik alias dapat menyebabkan kanker. Untuk itu, kenali ragam bahan kimia berbahaya lainnya yang bisa masuk saat merokok.
Nikotin
Ketergantungan akan nikotin sangat beresiko bagi kesehatan, mulai dari mempersempit pembuluh darah, arteri, merusak hati, serta memperlambat darah dan mengurangi oksigen pada kaki dan juga tangan.
Karbon Monoksida
Bahan kimia ini tentu membuat jantung seseorang kehilangan oksigen yang dibutuhkan untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Seiring waktu, saluran udara dapat membengkak bila kecanduan nikotin. Bahkan, udara akan masuk lebih sedikit ke paru-paru.
Tar
Bahan kimia rokok seperti tar, merupakan zat lengket yang melapisi paru-paru. Tentunya, tar dapat mengganggu kesehatan tubuh seseorang, mulai dari penyakit gusi, gangguan kesuburan, kemandulan, kanker mulut, hingga penyakit jantung.
Baca Juga: Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Ini 5 Mitos Tentang Merokok yang Sudah Terbukti Tidak Benar
Fenol
Bahan kimia rokok yang satu ini dapat melumpuhkan serta membunuh sel-sel rambut. Zat beracun ini sangat berbahaya bagi sistem saraf pusat, kardiovaskular, pernapasan, hingga ginjal.
Tiny Particles
Partikel yang ada di dalam rokok tersebut, dapat membuat seseorang menyebabkan iritasi tenggorokan serta paru-paru. Pada akhirnya, ini menyebabkan produksi banyak lendir, sehingga merusak jaringan paru-paru.
Amonia dan Formaldehida
Kedua bahan kimia berbahaya yang satu ini, dapat menyebabkan seseorang mengalami iritasi mata, hidung, serta tenggorokan jika kecanduan mengonsumsi rokok.
Berita Terkait
-
Mau Berhenti Ngerokok tapi Gagal Terus? Mungkin Kamu Butuh Bantuan, Bukan Cuma Niat
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Riset: Rokok Elektrik Bantu Lebih Banyak Orang Berhenti Merokok Dibandingkan Cara Biasa
-
Bentoel Dukung Pencegahan Akses Rokok dan Produk Nikotin Bagi Anak di Bawah Umur
-
Tembakau dan Topengnya: Saatnya Kita Buka Kedok yang Membunuh Diam-Diam
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan