Suara.com - Sepertinya jika ditelisik lebih jauh, berbagai penyakit yang bisa menyerang tidak akan ada habisnya. Salah satu yang wajib diwaspadai oleh orang tua, adalah sindrom Precordial Catch yang merupakan sakit dada, di mana bisa dialami anak-anak dan remaja.
Tapi apa itu sindrom Precordial Catch? Untuk lebih jelasnya, Anda bisa pahami soal sindrom Precordial Catch di bawah ini.
Mengenal Sindrom Precordial Catch
Precordial Catch Syndrome atau PCS, adalah kondisi sakit dada yang terjadi, dan menimbulkan sensasi menusuk tajam. Precordial sendiri dapat diartikan di depan jantung, karena sumber rasa sakit benar-benar hanya terpusat di bagian dada depan jantung saja.
Kondisi ini bisa dialami oleh anak-anak berusia 6 tahun, remaja, hingga usia dewasa muda mulai 20 tahun-an. Tapi tenang, meski sakitnya terasa tepat di depan jantung, PCS sendiri bukan kondisi medis serius atau gawat karena umumnya tidak berbahaya.
Gejala yang Dialami Penderita Sindrom Precordial Catch
Ada beberapa hal yang bisa dikenali dari seorang yang menderita sindrom Precordial Catch ini.
- Sakit di bagian dada saat sedang istirahat, terutama pada posisi membungkuk
- Keluhan rasa tertusuk jarum di bagian dada
- Rasa sakit terpusat di satu bagian saja, muncul di bawah puting susu bagian kiri
- Rasa sakit memburuk saat mencoba pernapasan dalam
- Terjadi hanya dalam tempo waktu singkat, dan terjadi satu kali dalam sehari atau lebih
Ketika seorang tengah mengalami rasa sakit ini, sensasi tajam akan semakin terasa jika mencoba menarik nafas lebih dalam. Namun seiring berjalannya waktu, kondisi akan pulih dengan sendirinya dalam beberapa menit.
Di titik paling ekstrem, seorang bisa tiba-tiba merasakan nyeri yang intensitasnya tinggi, sehingga menyebabkan hilangnya penglihatan sesaat saat rasa sakit memuncak.
Baca Juga: Selain Pisang, Buah Berikut Juga Bisa Bantu Atasi Kram Otot
Penyebab Munculnya Kondisi Ini
Jika dilihat, sebenarnya penyebab dari PCS ini sendiri belum dapat dipastikan. Secara sederhana, rasa sakit pada bagian dada ini disebabkan oleh kram otot atau saraf yang terjepit pada lapisan pembungkus paru ketika bergerak.
Adanya lonjakan pertumbuhan juga bisa jadi penyebabnya, serupa dengan postur tubuh yang kurang baik. Bisa juga terjadi PCS akibat ada trauma akibat pukulan di bagian dada.
Untuk upaya pengobatan sindrom Precordial Catch sendiri, bisa dilakukan dengan obat antiinflamasi ketika rasa sakitnya sudah mengganggu. Namun jika hanya dalam intensitas ringan, rasa nyeri ini bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat.
Demikian pembahasan singkat mengenai sindrom Precordial Catch, semoga bermanfaat.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan