Suara.com - Pengobatan kanker bagi para penyintas dapat menyebabkan beberapa efek samping. Kondisi ini dapat memburuk bila tidak didukung dengan perubahan gaya hidup yang sehat.
"Perawatan kanker tidak selalu berakhir ketika pengobatan aktif selesai. Setelah pengobatan selesai, dokter dapat terus memantau pemulihan, mengelola efek samping yang tersisa, dan memeriksa untuk memastikan kanker belum kembali," kata Konsultan Onkologi Medis di Rumah Sakit Wockhardt Mira Road, India, Atul Narayankar, dilansir Hindustan Times.
Narayankar menjelaskan apa saja yang perlu dipraktikkan setelah pengobatan kanker berakhir:
1. Hentikan penggunaan tembakau
Menghentikan penggunaan tembakau adalah perubahan paling penting dalam menurunkan risiko kekambuhan kanker. Sebab, tembakau dikaitkan dengan peningkatan risiko setidaknya 15 jenis kanker.
2. Perhatikan kekambuhan
Salah satu tujuan perawatan lanjutan adalah untuk memeriksa kekambuhan kanker.
Kanker dapat kambuh karena beberapa sel kanker tetap berada di dalam tubuh. Seiring waktu, sel-sel ini dapat bertambah jumlahnya sampai muncul pada hasil tes atau menyebabkan tanda atau gejala.
Tergantung pada jenis kankernya, ini bisa terjadi berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah kanker aslinya diobati.
Baca Juga: Tato Puting Buat 'Hidup' Lagi Penyintas Kanker Payudara
3. Mengelola efek samping yang terlambat dan jangka panjang
Seringkali efek samping pengobatan kanker mengejutkan penyintas ketika muncul setelah perawatan selesai dan bertahan lama.
Kondisi kesehatan lain yang mungkin dimiliki, seperti diabetes atau penyakit jantung, juga dapat diperburuk oleh pengobatan kanker.
Efek jangka panjang ini khusus untuk jenis pengobatan tertentu dan biasanya berkembang dalam waktu yang ditentukan.
4. Simpan catatan kesehatan pribadi
Seiring berjalannya waktu, mungkin sulit untuk mengingat setiap detail diagnosis dan rencana perawatan pasien. Menyimpan catatan kesehatan dapat membantu dokter dalam merawat dan mengola kondisi pasien.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!