Suara.com - Hamil dan memiliki momongan merupakan dambaan banyak pasangan suami istri. Tetapi keinginan itu bisa terhalang akibat masalah kesuburan atau infertilitas.
Data menunjukkan, pasangan yang mengalami infertilitas di Indonesia setiap tahun meningkat, atau sekitar 10 sampai 15 persen dari jumlah penduduk.
Prevalensi perempuan usia subur yang mengalami infertilitas pun diperkirakan mencapai 6,08 persen. Tertinggi pada usia 20 hingga 24 tahun yaitu sebanyak 21,3 persen.
Sedangkan prevalensi infertilitas terendah pada usia 40 sampai 44 tahun yaitu 3,3 persen.
Di sisi lain, ada juga sejumlah pasangan yang baru menikah dan memilih untuk menunda memiliki momongan. Walaupun keputusan itu hal yang wajar, tetapi ada pula yang perlu diperhatikan.
Dokter spesialis kandungan dr. Indra Anwar, Sp.OG mengatakan, menunda kehamilan bisa menimbulkan risiko hingga masalah kesuburan.
"Menunda dapat memberikan sejumlah dampak seperti menurunnya kesuburan baik laki-laki maupun perempuan," kata dokter Indra melalui siaran pers Morula IVF Jakarta yang diterima Suara.com, Minggu (5/6/2022).
Salah satu penyebabnya adalah karena faktor pertambahan usia. Sementara pada perempuan, bisa terjadi penurunan jumlah sel telur dalam ovarium.
Sedangkan laki-laki, bisa berdampak terhadap kualitas sperma tidak sempurna. Kedua hal tersebut bisa terjadi secara alami akibat penambahan usia serta gaya hidup tidak sehat.
Baca Juga: Seksi Bak Masih Gadis, 5 Potret Zaskia Gotik Pakai Baju Press Body
"Terutama pada wanita, penurunan kesuburan akan lebih cepat menginjak usia 35 tahun," ujarnya.
Perempuan hamil di atas usia 40 tahun misalnya, hal itu bisa menimbulkan kesulitan. Sebab melahirkan pada usia tersebut membutuhkan usaha yang lebih keras, terutama pada persalinan normal.
Dokter kandungan dr. Reni Junita, Sp.OG., menambahkan, bertambahnya usia juga akan memengaruhi kondisi fisik dan organ-organ yang ada pada tubuh. Misalnya, rahim yang juga mengalami penuaan.
"Dan kondisi yang tak lagi mungkin menjadi penyebab komplikasi kesehatan atau masalah kesuburan lainnya," jelas dokter Reni.
Tapi di sisi lain, menunda kehamilan juga dapat menjadi langkah yang baik untuk masa depan anak. Sebab, orangtua bisa lebih matang dalam melakukan persiapan, baik secara gaya hidup, mental, dan finansial.
"Ketika ingin memiliki momongan setelah beberapa waktu menunda, sebaiknya tentukan program hamil yang terbaik dengan dokter agar tidak salah langkah, baik melalui inseminasi atau program bayi tabung (IVF)," tambah dr. Sita Daniswati Utari, Sp.OG dari Morula IVF Tangerang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda