Suara.com - Susu kemasan yang dijual di pasaran tersedia dalam berbagai bentuk dengan harga yang juga bervariasi. Satu hal yang mesti diketahui publik adalah, kandungan nutrisi susu juga bisa berbeda-beda, lho!
Secara alami, susu sapi dalam kemasan mengandung protein hewani. Selain itu masih ada zat gizi lain yang bisa ditemukan, tetapi tergantung dari proses susu dikemas.
Kepala Health Collaborative Center Dr. dr. Ray Wagiu, MKK., mengatakan bahwa susu bisa dibedakan dari jenis bahan dan dipisahkan kategorinya berdasarkan cara pengolahan.
"Jadi ada yang namanya hold milk, itu yang betul-betul hanya diperah dari sapi kemudian disaring untuk mengeluarkan kotoran dan bisa diminum. Itu banyak kita jumpai susu dijual di pasar susu segar yang langsung di botol," kata dokter Ray dalam siaran langsung Instagram beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ada baik dan buruk dari konsumsi susu segar tersebut. Baiknya karena susu segar kemungkinan kandungan protein lebih banyak. Tetapi, juga berisiko adanya bakteri ataupun patogen lain yang masih ada dalam susu karena tidak melalui proses sterilisasi.
"Itu tidak baik terutama terhadap pencernaan pada anak," ujarnya.
Selain itu juga ada susu UHT atau ultra hit temperature. Dokter Ray menjelaskan, pembuatan susu itu melalui proses sterilisasi dengan cara pemanasan pada suhu tertentu. Meski begitu, kandungan zat gizi penting tetap dipertahankan.
"Bakteri, kuman-kuman, patogen yang bisa memberikan dampak enggak baik itu sudah lebih dari 95 persen hilang, ini bisa jadi pilihan juga," ujarnya.
Akan tetapi, susu untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan juga bagi orang lansia, dokter Ray menyarankan untuk memiliki susu kemasan dalam bentuk bubuk. Karena susu bubuk kebanyakan kaya akan tambahan zat gizi lain yang telah ditambahkan.
Baca Juga: Dokter Anjurkan Anak Usia 2 Tahun untuk Tetap Konsumsi Susu
"Untuk anak usia pertumbuhan dan orang tua bisa salah satu pilihan yang dianjurkan, baik dari aspek keamanan, asupan gizi, dan penyajiannya, itu adalah tipe susu powder."
"Karena kalau secara industri, susu setelah dikemas dikeringkan tinggal bubuknya saja. Ada beberapa zat gizi yang hilang pada saat pengeringan, diganti atau ditambahkan zat gizi lain yang penting," tuturnya.
Zat gizi tambahan pada susu bubuk umumnya berupa probiotik atau hakteri baik. Selain itu, zat besi dan vitamin C.
"Itu baik untuk mencegah anemia. Ini paling disarankan karena penyajiannya pun lebih enteng dan ini yang paling banyak di pasaran," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?