Suara.com - Anak usia 2 tahun yang sudah menjalani ASI eksklusif masih tetap dianjurkan mengonsumsi susu, terutama susu dengan kandungan tambahan seperti zat besi dan vitamin C untuk mencegah anak mengalami anemia. Hal itu dikatakan oleh Kepala Health Collaborative Center Dr. dr. Ray Wagiu, MKK.
"Angka anemia di Indonesia masih tinggi banget. Ini masalah klasik dari Indonesia merdeka sampai sekarang kayanya angkanya gak turun-turun banget. Dari riset ditemukan kalau satu dari tiga anak mengalami anemia," katanya dalam siaran langsung Instagram, Rabu (1/6/2022).
Nutrisi zat besi dan vitamin C memang bisa didapatkan dari berbagai sumber makanan. Tetapi, masih ada kemungkinan makanan padat yang dikonsumsi anak belum mencukupi sepenuhnya kebutuhan nutrisi tubuh. Terutama kecukupan zat besi yang menjadi nutrisi utama dalam pencegahan anemia.
"Zat besi itu paling banyak ada di daging. Sedangkan anak-anak kadang juga agak susah makan daging, jadi nutrisinya kurang," ujarnya.
Dokter Ray mengatakan bahwa susu bisa menjadi pelengkap kekurangan nutrisi tersebut. Walaupun jargon kesehatan dari Kementerian Kesehatan bukan lagi '4 sehat 5 sempurna' dengan susu, tetapi pada kampanye terbaru lewat 'Isi Piringku', dokter Ray menekankan bahwa di dalamnya masih termasuk susu.
"Konsep Isi Piringku itu supaya nutrisi karbohidrat, protein, lemak dapat dari makanan padat dulu. Tapi konsep itu tidak mengeliminasi susu. Dalam kategori protein hewani itu salah satunya susu," jelasnya.
Namun disayangkan, menurut dokter Ray, kebanyakan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mendapat kecukupan nutrisi terutama zat gizi mikro. Hal itu terlihat dari masih tingginya angka anemia pada anak juga kasus stunting.
Padahal, meskipun anak terlihat lincah dan aktif, tetapi anemia bisa menyebabkan pertumbuhan otaknya jadi tidak optimal. Kondisi tersebut pada akhirnya akan menurunkan kecerdasan anak.
"Risetnya, ternyata anak-anak yang di bawah usia 5 tahun mengalami anemia, begitu diteliti ke depannya mereka prestasi akademisnya anjlok dan begitu masuk ke dunia kerja jadi buruh aja, karena memang tumbuh kembang otaknya tidak maksimal," jelas dokter Ray.
Baca Juga: Fuji Buka Sesi Tanya Jawab Bikin Doddy Sudrajat Kena Sentil Netizen: Allah Bersama Orang Baik
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?