Suara.com - Sepekan pertama pada Juni 2022, update Covid-19 global mencatat penurunan kasus sebanyak 14 persen. Dari sebelumnya 4,08 juta kasus pada dua pekan lalu menjadi 3,5 juta, menurut data pada situs worldometers.
Korea Utara, Amerika Serikat, dan Taiwan menjadi negara yang mendominasi kasus positif mingguan dengan rata-rata di atas 500 ribu dalam sepekan. Meski begitu, ketiga negara tersebut juga telah alami penurunan kasus positif sebanyak 10-24 persen.
Angka kematian akibat infeksi virus corona itu juga turun secara global hingga 18 persen, menjadi 8.320 jiwa dari sebelumnya 10.116 jiwa.
Penambahan kasus Covid-19 harian di dunia per Selasa (7/6/2022) tercatat 298.357 kasus dan kematian 676 jiwa. Akumulasi data Covid-19 global saat ini tercatat ada 535,7 juta kasus positif dengan total kematian lebih dari 6,32 juta jiwa.
Virus corona SARS Cov-2 varian Omicron masih jadi ancaman untuk terjadinya gelombang lanjutan kasus baru. Singapura bahkan bersiap untuk hadapi gelombang Omicron baru yang diperkirakan bisa terjadi pada Juli atau Agustus mendatang.
Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan, prediksi itu diperkirakan karena antibodi Covid-19 masyarakatnya mulai berkurang.
Ia juga mengungkapkan kalau pihaknya telah mendeteksi beberapa kasus Covid-19 dari subvarian BA.4 dan BA.5 baru. Meski demikian, jumlahnya masih sedikit.
Infeksi Covid-19 di Singapura masih didominasi akibat subvarian BA.2, kata Ong, merujuk pada variasi Omicron yang merupakan 99 persen dari infeksi lokal yang diurutkan pada bulan April.
"Kami memiliki antibodi yang sangat tinggi, karena vaksinasi. Jadi tidak akan terjadi apa-apa sampai berbulan-bulan kemudian. Tapi, ketika antibodi mulai berkurang, maka Anda bisa melihat BA.4 dan (BA.5) kemungkinan muncul Juli atau Agustus. Itu perkiraan kami,” kata Ong, dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Longgarkan Aturan, Malaysia Mulai Kebanjiran Wisatawan
BA.4 dan BA.5 adalah dua subvarian Omicron yang jadi penyebab gelombang Covid-19 saat ini di Afrika Selatan. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa telah mengklasifikasikannya sebagai varian yang menjadi perhatian.
Singapura mendeteksi tiga kasus komunitas dengan dua subvarian pada Mei, dengan dua kasus terinfeksi varian BA.4 dan satu kasus lokal terinfeksi varian BA.5, kata Depkes.
“Yang terpenting bukan jumlah kasusnya, tapi berapa banyak orang yang jatuh sakit parah. Saya yakin dengan ketangguhan kita yang kuat, kita bisa melewati gelombang BA.4 dan BA.5,” ujar Ong.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental