Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kunci utama pelayanan kesehatan yang optimal adalah dengan memastikan terjadinya pemerataan tenaga kesehatan.
Dilansir ANTARA, Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Sugiyanto mengatakan pemerataan tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia merupakan harapan besar dari dilakukannya transformasi di bidang sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
“Menurut kami, tanpa ketersediaan tenaga kesehatan yang memadai dan terdistribusi merata baik dari sisi jenis, kemudian jumlah maupun kompetensinya, fasilitas kesehatan tidak akan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang optimal,” ucap Sugiyanto.
Sugiyanto menuturkan transformasi tenaga kesehatan pada layanan rujukan, layanan primer ataupun resiliensi kesehatan menjadi hal yang sangat krusial pada peran sumber daya manusia di bidang kesehatan.
Hal itu dikarenakan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil dan tertinggal hingga kini belum memberikan pelayanan yang maksimal. Sehingga dibutuhkan peningkatan mutu dan kompetensi dari tenaga kesehatan baik secara regular maupun berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di beberapa daerah.
Lewat transformasi tersebut, diharapkan mampu meratakan semua tenaga kesehatan di seluruh penjuru negeri yang diharapkan dapat menjadi penyeimbang atau fasilitator (enabler) dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sugiyanto menjelaskan melalui pemerataan itu pula, berbagai permasalahan dalam dunia kesehatan seperti kurangnya dokter di puskesmas bisa teratasi dan pelayanan di daerah menjadi lebih baik. Sebab, lebih dari 10.000 atau sekitar enam persen puskesmas di Indonesia belum memiliki dokter.
Selain puskesmas, 42 persen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di tingkat kabupaten/kota belum memenuhi banyaknya jumlah dokter spesialis yang sesuai standar. Suplai dan demand tenaga kesehatan juga belum seimbang.
Sugiyanto juga mengaku bahwa untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan, pihaknya telah menjalankan sejumlah program bagi tenaga kesehatan.
Baca Juga: Muncul Subvarian Omicron, Kemenkes Minta Warga Perketat Prokes
Program-program tersebut di antaranya seperti penambahan program studi terkait sembilan penyakit prioritas untuk dokter spesialis, pemberian biasiswa bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kompetensi pendidikan berkelanjutan, pendayagunaan kesehatan Warga Negara Indonesia (WNI) lulusan luar negeri dan rekrutmen ASN baik PNS maupun PPPK.
“Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan terus mendorong pemenuhan dan pemerataan tenaga dokter spesialis dan tenaga kesehatan lainnya, sesuai kebutuhan dengan mengupayakan penyediaan pendayagunaan dan peningkatan mutu untuk dokter spesialis tenaga kesehatan lain secara komprehensif,” kata dia.
Berita Terkait
-
Lowongan Kerja Kemenkes Oktober 2025: Ini Jadwal, Posisi, Syarat dan Cara Daftarnya
-
Buntut Olok-olok di Grup Chat, Mahasiswa FK Unud Pembully Timothy Anugerah Tak Bisa Ikut Koas!
-
Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo, Kinerja Kemenkes hingga BGN Dinilai Layak Dievaluasi
-
Buntut Ribuan Siswa Keracunan, Kemenkes Terbitkan Aturan Baru Keamanan Pangan untuk Program MBG
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan