Suara.com - Belum lama ini ramai informasi mengenai siswa MTS Negeri 1 Kotamubagu, Sulawesi Utara yang meninggal dunia akibat mendapat perundungan dari sembilan orang teman sekolahnya.
Perbuatan perundungan atau bully (bullying) hingga meninggal dunia tersebut, menambah kasus baru tindakan kekerasan di sekolah yang berujung kematian.
Seperti yang diketahui, bullying sendiri memberikan dampak buruk, terutama kepada korban. Tindakan bullying tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi bisa di mana saja.
Tindakan bullying akan meninggalkan trauma berat bagi korban. Hal tersebut juga dapat mengancam masa depan dari orang tersebut.
Rupanya, di balik dampak yang dialami korban, tindakan bullying juga memberikan efek bagi pelaku, bahkan orang yang menyaksikannya.
Melansir laman Stop Bullying, berikut beberapa dampak dari tindakan bullying terhadap korban, pelaku, dan orang yang menyaksikannya.
Dampak terhadap Korban Bullying
1. Mengalami Depresi dan Kecemasan
Korban bullying biasanya mengalami depresi dan kecemasan. Rasa takutnya terhadap orang lain akan membuatnya menyendiri. Kebiasaan menyendiri tersebut yang membuatnya depresi.
Selain itu, mereka yang menjadi korban bullying juga sering kehilangan nafsu makan, kurangnya tidur, serta aktivitas sosial di lingkungannya.
Baca Juga: Siswa Meninggal Dunia Diduga Korban Bullying dan Pengeroyokan Temannya Sendiri
2. Gangguan Kesehatan
Trauma berat yang dialami korban bullying membuatnya kehilanngan nafsu makan serta gangguan tidur. Hal tersebut akan berdampak pada kesehatannya. Selain itu, mereka yang menjadi korban juga sering mengalami depresi berat sehingga juga berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya.
3. Turunnya Prestasi Akademik
Tindakan bullying di sekolah yang diterima korban akan berdampak juga pada prestasi akademiknya. Mereka yang menjadi korban bullying biasanya lebih memutuskan untuk bolos karena takut bertemu pelaku. Hal tersebut juga membuatnya tidak fokus dengan pelajaran, sehingga prestasinya menurun.
Korban bullying sendiri juga bisa berpotensi menjadi pelaku kriminal di masa depan. Hal ini karena mereka yang menjadi korban biasanya ingin membalas dendam terhadap semua perlakuan yang diterimanya di masa lalu.
Dikatakan, 12 dari 15 kasus penembakan yang terjadi pada 1990-an, pelakunya memiliki riwayat sebagai korban bullying.
Dampak terhadap Pelaku
1. Jadi Pecandu Alkohol dan Narkotika
Mereka yang menjadi pelaku bullying tidak begitu peduli dengan hal yang baik ataupun buruk. Tindakan bullying yang mereka lakukan saja sudah bisa dikatakan sebagai hal buruk.
Berita Terkait
-
Tangis Ibu Korban Saat Pembongkaran Makam Anaknya di Binjai: Jangan Lagi Ada Korban Ikhsan Berikutnya
-
Siswa MTS yang Meninggal Dibully Ternyata Mau Pergi ke Musala Sekolah untuk Salat, Saksi: Baru Ambil Air Wudu Dikeroyok
-
Bocah Kotamubagu Tewas Usai Di-bully 9 Temannya saat Mau Salat Zuhur, Tangis Pecah saat Pemakaman
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit