Suara.com - Korea Utara baru-baru ini melaporkan wabah epidemi penyakit misterius. Penyakit itu konon ialah penyakit usus yang tidak teridentifikasi. Penyakit tersebut berpotensi menambah ketegangan pada sistem perawatan kesehatan negara yang terisolasi yang sedang berjuang melawan gelombang Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengirim obat-obatan ke kota pelabuhan barat Haeju pada hari Rabu untuk membantu pasien yang menderita "epidemi enterik akut" sesegera mungkin, menurut media pemerintah Korea Utara KCNA.
Mereka tidak melaporkan jumlah orang yang terkena, atau menjelaskan penyakit apa itu, tetapi enterik mengacu pada saluran pencernaan.
“[Kim Jong-un] menekankan perlunya untuk menahan epidemi sedini mungkin dengan mengambil tindakan yang baik untuk mengkarantina kasus yang dicurigai untuk secara menyeluruh mengekang penyebarannya, mengkonfirmasi kasus melalui pemeriksaan epidemiologi dan tes ilmiah,” kata KCNA.
Wabah yang dilaporkan terjadi ketika Korea Utara menangani wabah pertama infeksi Covid-19. Itu menyatakan keadaan darurat bulan lalu, di tengah kekhawatiran tentang kurangnya vaksin dan pasokan medis.
Badan mata-mata Korea Selatan sebelumnya mengatakan kepada anggota parlemen bahwa penyakit yang ditularkan melalui air, seperti tipus, sudah menyebar luas di negara itu sebelum mengumumkan wabah virus corona.
Seoul berencana untuk memberikan vaksin ke Utara karena situasi Covid 'tampak serius'
13 Mei 2022
“Penyakit usus seperti tipus dan shigellosis bukanlah hal baru di Korea Utara, tetapi yang meresahkan adalah penyakit itu datang pada saat negara tersebut sudah berjuang dari Covid-19,” kata profesor Shin Young-jeon di Fakultas Kedokteran Universitas Hanyang di Seoul.
Korea Selatan bersedia bekerja sama dengan Korea Utara untuk mengatasi wabah penyakit, tetapi Pyongyang tetap tidak menanggapi setiap tawaran untuk berdialog, termasuk proposal Seoul sebelumnya untuk menyediakan vaksin Covid, kata seorang pejabat di kementerian unifikasi Korea Selatan yang menangani urusan antar-Korea, yang menolak. dinamakan.
Menambah kesengsaraan, Provinsi Hwanghae Selatan di mana kota Haeju berada, adalah wilayah pertanian utama Korea Utara, meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan dampak pada situasi pangan yang sudah mengerikan di negara itu yang disebabkan oleh kekeringan.
Sementara kemungkinan penyakit yang tidak ditentukan menyebar melalui tanaman tampak agak rendah, kuncinya adalah mendisinfeksi sumber pasokan air karena kemungkinan besar terbawa air, kata Eom Joong-sik, ahli penyakit menular di Gachon University Gil Medical Center.
Korea Utara melaporkan 26.010 lebih banyak orang dengan gejala demam pada hari Kamis, dengan jumlah total pasien demam yang tercatat di seluruh negeri sejak akhir April mendekati 4,56 juta. Korban tewas terkait wabah ini mencapai 73 orang.
Pyongyang setiap hari mengumumkan jumlah pasien demam, bukan pasien Covid, yang tampaknya kekurangan alat tes. Para ahli juga menduga kurangnya pelaporan dalam angka-angka yang dirilis melalui media yang dikendalikan pemerintah.
Korea Utara mengatakan gelombang Covid telah menunjukkan tanda-tanda mereda, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia meragukan klaim Pyongyang awal bulan ini, dengan mengatakan mereka yakin situasinya semakin buruk.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar