Suara.com - Usia kehamilan Ria Ricis sudah mencapai 32 minggu. Ia pun disarankan dokter melakukan diet karena kadar gula darahnya yang tinggi selama kehamilan. Menurut dokter, hormon kehamilan telah menyebabkan gangguan metabolisme gula Ria Ricis. Kondisi inilah yang disebut dengan penyakit gula selama kehamilan. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menyarankan orang yang terinfeksi cacar monyet atau monkeypox harus berhenti berhubungan seks. Lalu, adakah saran untuk penderita dalam melakukan seks yang aman?
Simak selengkapnya di bawah ini!
1. Kadar Gula Darah Ria Ricis Tinggi selama Kehamilan, Ini 5 Cara Mengatasinya!
Usia kehamilan Ria Ricis sudah mencapai 32 minggu. Ia pun disarankan dokter melakukan diet karena kadar gula darahnya yang tinggi selama kehamilan.
Menurut dokter, hormon kehamilan telah menyebabkan gangguan metabolisme gula Ria Ricis. Kondisi inilah yang disebut dengan penyakit gula selama kehamilan.
2. Penderita Cacar Monyet Dilarang Berhubungan Seks, Ini Saran CDC!
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menyarankan orang yang terinfeksi cacar monyet atau monkeypox harus berhenti berhubungan seks.
Baca Juga: Satu Kasus Diduga Cacar Monyet Ditemukan di Singkawang, Pasien Awalnya Dikira Terkena Cacar Air
CDC menyarankan penderita cacar monyet untuk melakukan seks virtual sementara waktu, masturbasi dengan jarak 6 kaki dari pasangan tanpa saling menyentuh, atau berhubungan seks dengan tetap mengenakan pakaian.
3. Berkomitmen Menjadi Organisasi Modern dan Profesional, IDI Siap Hadapi Tantangan Dunia Kedokteran
Di tengah beragam dinamika yang muncul, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengadakan Rapat Kerja Pengurus yang diadakan beberapa waktu lalu di Giesmart Plaza Jakarta.
Tahun 2022 ini, PB IDI mendapat sejumlah kepercayaan dari kalangan kedokteran Internasional, antara lain menjadi panitia penyelenggara untuk konferensi tahunan World Medical Association yang akan diadakan di Jakarta bulan Juli mendatang, menjadi anggota komite penyusun Kode Etik Kedokteran Internasional bersama puluhan asosiasi dokter medis resmi dari negara lainnya, serta pertemuan koordinasi dengan sejumlah guru besar kedokteran medis terkemuka dari negara lainya di dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif