Suara.com - Jemaah calon haji Indonesia diminta untuk tetap menjaga kesehatan selama pelaksanaan ibadah haji 2022. Salah satunya adalah dengan tidak menyepelekan gejala hipertensi selama prosesi naik haji.
Pesan ini disampaikan oleh Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah, dr Rahmad. Ia menjelaskan hipertensi yang diabaikan bisa memicu penyakit jantung, terutama akibat kelelahan melaksanakan ibadah haji.
Karena itu, jemaah calon haji yang sudah sampai di Arab Saudi diminta untuk langsung mengecek kesehatan begitu merasakan pusing. Rahmad menjelaskan jemaah juga harus rutin mengecek tensi darah, apakah ada kenaikan atau tidak.
"Saya harap semua jamaah di Arab Saudi jaga kesehatannya, jangan sampai merasa pusing baru cek. Kita harus rutin cek apakah ada indikasi tensi naik atau tidak," katadr Rahmad dikutip dari Media Center Haji di Madinah, Senin (20/6/2022).
Rahmad mengatakan, hipertensi perlu dikontrol karena bisa memicu serangan jantung. Apalagi gejala itu bisa diperparah dengan aktivitas calon jemaah haji yang tinggi, sehingga mengalami kelelahan hingga tidak minum obat dengan teratur.
Hingga Minggu (19/6/2022), Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah telah mendapat 157 kunjungan, 82 pasien rawat inap, 20 orang observasi. Mereka juga melakukan evakuasi kepada dua jamaah yang sakit.
Hasil diagnosa menunjukkan penyakit terbanyak yang diderita calon jemaah haji adalah celulitis, hipertensi, diabetes dan dehidrasi.
Penyakit terbanyak yang diderita jemaah di pemondokan adalah hipertensi. Tercatat dalam data, ada sebanyak 1.356 orang dari tiga sektor. Para jamaah mengeluh kelelahan, kurang minum dan pusing akibat aktivitas yang tinggi.
Namun ada juga yang sudah mengidap hipertensi sejak dari Tanah Air, karena aktivitas yang tinggi selama di Tanah Suci dan tidak minum obat secara teratur sehingga penyakitnya tidak terkontrol.
Baca Juga: Perbedaan Rukun dan Wajib Haji yang Perlu Diketahui, Simak Baik-baik!
Sekali lagi, Rahmad mengingatkan semua jemaah agar menjaga kesehatan dan jangan sampai kelelahan. Khusus bagi yang sudah mempunyai hipertensi, maka harus menjaga pola makan, jangan sampai lelah dan haus.
Sebelumnya Kepala Seksi Kesehatan Daker Mekkah M Imran Saleh mengatakan, 15.300 jamaah calon haji Indonesia yang terdata pada 2022 memiliki penyakit komorbid atau penyakit penyerta hipertensi. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Perbedaan Rukun dan Wajib Haji yang Perlu Diketahui, Simak Baik-baik!
-
389 Jemaah Haji Asal NTB Diberangkatkan ke Arab Saudi Hari Ini
-
Indonesia Perlu Usulkan Pembentukan Lembaga Internasional Pengelola Haji, Kurangi Dominasi Saudi
-
Berapa Biaya Haji 2022? Ada Kenaikan, Segini Besarannya
-
Canggih, Pemerintah Arab Kerahkan Pasukan Robot untuk Layani Minum Jemaah Haji
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia