Suara.com - Merawat retainer gigi merupakan hal yang mudah namun butuh ketelatenan. Nah sama seperti menyikat gigi, membersihkan retainer setiap hari juga merupakan hal yang sangat penting.
Apalagi retainer hampir setiap saat menempel di gigi dan menyebabkan alat tersebut berisiko terpapar bakteri, plak bahkan karang gigi.
Dikutip dari laman Healthline, berikut cara membersihkan retainer yang berbentuk plastik bening agar tetap terawat dengan baik.
Pertama, selalu bersihkan retainer segera setelah dikeluarkan dari mulut dan saat masih basah. Tindakan ini dilakukan guna mencegah kotoran mengeras dan lebih sulit dibersihkan.
Kedua, selalu sikat retainer dengan air hangat setelah makan. Atau lebih baik lagi, segera sikat gigi sesaat setelah makan dan sebelum menggunakan retainer lagi.
Ketiga, untuk proses pembersihan yang lebih dalam, campurkan air hangat dengan sabun cuci piring ringan (pasta gigi bersifat abrasif dan dapat menggores permukaan retainer). Lalu gunakan sikat gigi yang lembut untuk menggosok plak dan kotoran yang menempel.
Keempat, jika ada kotoran yang membandel pada retainer yang sulit sekali dibersihkan, bawa ke dokter gigi atau ortodontis. Mereka memiliki solusi khusus yang bisa menghilangkan kotoran membandel.
Selain mengikuti langkah-langkah di atas, penting juga untuk merawat retainer dengan mengikuti tips berikut;
- Jangan simpan dekat sumber panas
- Jangan simpan dekat bahan kimia
- Atur waktu rendaman
- Bersihkan kasing
- Dijaga dengan baik
- Ganti jika dibutuhkan
Ingat, retainer bisa terus menampung bakteri, plak, dan karang gigi. Seiring waktu, hal itu mungkin akan menyebabkan bau atau terasa aneh di mulut.
Baca Juga: Benarkah Kebiasaan Duduk Berjam-jam di Kantor dapat Menganggu Kesehatan?
Lebih penting lagi, retainer dapat menampung bakteri berbahaya seperti Streptococcus, termasuk S. sanguinis, S. mitis, dan S. salivarius, selain Lactobacillus dan Veillonella.
Retainer yang kotor juga berisiko ditempeli Candida albicans, ragi merugikan yang biasanya ditemukan di dalam mulut, tetapi dapat menumpuk di retainer dan menyebabkan infeksi.
Streptococcus dan Candida mungkin bukan ancaman besar jika seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Namun, jika sistem kekebalan tubuh sedang terganggu, maka Anda harus berhati-hati.
Beri tahu dokter jika gusi mengalani kemerahan, bengkak, atau gejala lain yang mengkhawatirkan setelah menggunakan retainer.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia