Suara.com - Update Covid-19 global bertambah 709.762 dalam 24 jam terakhir. Di waktu bersamaan, angka kematian juga bertambah 1.175 jiwa.
Sementara, jumlah orang yang sembuh dari infeksi Covid-19 dalam sehari kemarin ada sebanyak 542.958, data pada situs worldometers.
Akibat berbagai penambahan tersebut, akumulasi data Covid-19 global per Rabu (22/6/2022) pukul 07.30 WIB telah mencapai 545,65 juta kasus dengan kematian lebih dari 6,34 juta jiwa.
Total kasus Covid-19 yang sudah sembuh sebanyak 520,7 juta. Hingga saat ini, tercatat masih ada 18,6 juta orang di dunia yang positif Covid-19.
Lonjakan Kasus di Singapura Mulai Terlihat
Kementerian Kesehatan Singapura mencatat adanya kenaikan kasus positif mingguan Covid-19 hingga 23 persen.
"Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh peningkatan penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih baru ," kata Kementerian, dikutip dari Channel News Asia.
Secara data, infeksi Omicron subvarian BA.2 masih dominan di Singapura. Namun, Kementerian Kesehatan mengatakan proporsi infeksi BA.4 dan BA.5 makin meningkat.
Sekitar 30 persen dari kasus Covid-19 di dalam seminggu terakhir teridentifikasi sebagai kasus subvarian BA.4 dan BA.5, meningkat dibamdingkan pekan lalu masih 17 persen.
Baca Juga: Kasus Positif Naik Seribu per Hari, Satgas Covid-19: Ini Tidak Tinggi
Depkes menambahkan bahwa infeksi BA.5 saja diperkirakan menyumbang 25 persen dari semua kasus yang tercatat minggu ini.
“Lonjakan kasus BA.4 dan BA.5 kemungkinan akan berlanjut, didorong oleh tingkat penularannya yang lebih tinggi dibandingkan dengan BA.2,” kata Depkes.
Hal tersebut sama seperti yang terjadi di Indonesia. Juru bicara Satgas Covid-19 RI prof. drh. Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif Covid-19 mingguan di Indonesia naik hingga 105 persen.
Kasus positif mingguan naik menjadi 7.587 dari sebelumnya 3.688 pada minggu lalu. Angka tersebut jadi yang tertinggi selama dua bulan terakhir.
Angka positivity rate Covid-19 di Indonesia juga terjadi kenaikan selama 4 minggu berturut-turut. Sebelumnya tercatat positivity rate sebesar 0,33 persen pada minggu ke-4 bulan Mei. Kemudian naik menjadi 2,23 persen pada minggu ini.
"Kabar baiknya, positivity rate ini masih di bawah 5 persen dan masih dikatakan aman. Tentunya angka ini harus terus kita tekan sehingga tidak mendekati 5 persen dengan gencar melakukan testing di tengah masyarakat," kata prof. Wiku.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia