Suara.com - Infeksi Covid-19 Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 kini sudah ditemukan pada anak-anak. Apa saja yang harus diwaspadai orangtua?
Dokter spesialis paru di RSPI Sulianti Saroso Dr. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K)., mengungkapkan bahwa ada 9 anak yang terinfeksi Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5. Infeksi tersebut ditemukan pada anak usia antara 1-16 tahun.
Dokter Erlina mengungkapkan bahwa total kasus BA 4 dan BA.5 hingga saat ini yang terkonfirmasi ada sebanyak 57 kasus. Di mana 47 orang terinfeksi subvarian BA.5 dan 10 lainnya positif infeksi BA.4.
"Potensi anak-anak tertular ada. Data kita yang sedikit saja sudah menunjukkan ada, kalau saya tidak salah, 9 anak dari 57 data yang ada. Walaupun kasus kita mungkin kalau diperiksa dengan WGS (whole genome sekuensing) lebih banyak lagi. Tapi data sementara itu," kata dokter Erlina ditemui di kantor PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Selasa (21/6/2022).
Ia menyebut, seluruh anak yang terinfeksi BA.4 dan BA.5 hanya mengalami gejala ringan sehingga tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
"Tapi tetap juga kasihan kan walaupun ringan," imbuhnya.
Anggota Kajian Penyakit Menular PB IDI itu mengungkapkan kalau gejala paling sering dirasakan pasien BA.4 dan BA.5 berupa batuk dan nyeri tenggorokan.
Walaupun rata-rata gejala lebih ringan dibandingkan infeksi varian Delta sebelumnya, tetapi pasien yang terinfeksi subvarian BA.4 dan BA.5 cemderung memiliki CT value lebih rendah. Dokter Erlina menjelaskan, CT value yang rendah menandakan ada banyak virus di dalam tubuh.
"Virusnya banyak, tapi dia tidak berbahaya. Tapi, kalau virus tersebut jumlahnya banyak potensi penularannya juga tinggi sekali," kata dokter Erlina.
Baca Juga: Dokter Terawan Klaim Vaksin Nusantara Besutannya Tak Perlu Booster Dan Ampuh Lawan Omicron
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci