Suara.com - Masyarakat diminta waspada dan selalu menjaga imunitas anak di tengah merebaknya Flu Singapura atau HFMD (Hand, Foot, and Mouth Disease) atau penyakit tangan, kaki, dan mulut pada manusia.
HFMD adalah penyakit yang disebabkan virus enterovirus, dengan gejala utama timbul lesi atau ruam kemerahan pada mulut, telapak tangan, dan telapak kaki.
Dikatakan Medical Department PT Kalbe Farma Tbk, dr. Josephine Herwita, gejala awal anak mengidap Flu Singapura biasanya tidak terlalu terlihat.
"Pertama anak itu demam, atau anaknya rewel tidak mau makan, mulut nyeri, tenggorokkan nyeri karena dipadati ruam-ruam tadi. Lalu setelahnya muncul kemerahan di mulut, kaki dan tangan,” ujar dr. Josephine Herwita dalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk, berdasarkan rilis yang diterima suara.com, Rabu (22/6/2022).
Ia juga meminta orangtua untuk waspada jika melihat adanya kemerahan di mulut, kaki, dan tangan yang tak kunjung sembuh, tapi malah menimbulkan benjolan melepuh berisi cairan.
Apalagi saat gejala terjadi, anak cenderung rewel dan tidak nafsu makan. Maka dari itu, orangtua diminta terus memantau juga untuk mencurigai kondisi tersebut.
Orangtua harus memerhatikan perubahan kondisi anak apakah lebih baik atau memburuk, karena tanda tersebut tanda anak rentan terhadap virus Flu Singapura.
“Penularan virus enterovirus juga memungkinkan terjadi melalui air liur yang bisa menular jika menggunakan alat makan bersama. Tidak hanya itu, pada saat seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan droplet, juga dapat menjadi salah satu kemungkinan penyebaran terjadi,” jelas dr. Josephine.
Jika sudah dalam kondisi ini, ditambah nafsu makan menurun maka penyakit ini semakin mudah menggerogoti tubuh anak. Apalagi 70 hingga 80 persen imunitas berasal dari pencernaan.
Baca Juga: Ketahui Beda Cacar Air dan Flu Singapura, Bisa Dilihat dari Kondisi Ruam
Di sini orangtua harus berusaha meningkatkan nafsu makan anak, baik dengan olahan menu yang lebih menarik atau memberikan anak suplemen tambahan.
“Pencernaan memiliki andil yang kuat untuk imunitas pada anak. Makan makanan yang bergizi, mencukupkan kebutuhan bakteri baik atau probiotik, dapat meningkatkan imun anak,” timpal Product Manager Pediactric PT Kalbe Farma Tbk, Apt. Brigita.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025