Suara.com - Rima Melati mengalami infeksi hingga gagal jantung sebelum meninggal dunia pada Kamis sore sekitar pukul 15.14 WIB di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Widyawati mengatakan Rima Melati sempat dipompa jantungnya sebelum menghembuskan napas terakhir.
Gagal jantung seperti yang dialami oleh Rima Melati tentu berbeda dengan serangan jantung. Perbedaan keduanya terletak pada penyebab gejala dan cara penanganannya.
Dilansir dari Alodokter, serangan jantung terjadi ketika sel-sel otot jantung tidak mendapatkan oksigen, karena ada sumbatan pada pembuluh darah koroner.
Serangan ini terjadi secara mendadak dan bisa memburuk cepat. Sedangkan, gagal jantung terjadi ketika otot-otot jantung melemah, sehingga tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Serangan jantung berawal dari pembentukan plak kolesterol dalam pembuluh darah koroner, yakni pembuluh darah yang memberikan nutrisi dan oksigen ke otot jantung.
Plak inilah yang menyebabkan dinding pembuluh koroner menyempit atau tersumbat. Sumbatan ini bisa terjadi kalau sebagian plak pecah dan serpihannya terlepas ke aliran darah menuju pembuluh darah yang kecil.
Sementara, gagal jantung disebabkan oleh kombinasi dari berbagai penyakit yang melemahkan otot jantung secara perlahan. Sehingga, jantung tidak bisa lagi memompa darah ke seluruh tubuh.
Anda juga harus tahu bahwa gagal jantung bisa disebabkan oleh serangan jantung. Tak hanya itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh hipertensi, gangguan katup jantung, kerusakan otot jantung, penyakit jantung bawaan, penyakit paru-paru, dan penyakit kencing manis.
Baca Juga: WHO Sebut Penularan Cacar Monyet Mengkhawatirkan, Akankah Jadi Darurat Kesehatan Global?
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter