Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan pertemuan untuk membahas status wabah cacar monyet, pada Kamis (23/6/2022). Lantaran makin banyak kasus infeksi ditemukan di puluhan negara, WHO tengah mempertimbangkan apakah perlu cacar monyet dinyatakan sebagai darurat kesehatan global.
Data WHO mencatat telah ada ribuan kasus infeksi cacar monyet di seluruh dunia. Apabila ditetapkan sebagai darurat kesehatan global, maka penyebaran penyakit itu dianggap sebagai peristiwa luar biasa dengan risiko penularan tinggi.
"Wabah itu tidak biasa dan mengkhawatirkan," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Fox.
Wabah cacar monyet sebenarnya telah terjadi di Afrika selama beberapa dekade terakhir, dengan tingkat kematian hingga 10 persen dari yang terinfeksi.
Sementara di luar Afrika, tidak ditemukan kematian yang dilaporkan. Para ilmuwan belum menemukan perubahan genetik besar dari virus cacar monyet antar negara.
Di Amerika Serikat, kasus cacar monyet telah lebih dari 150, data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Meskipun sebagian besar kasus cacar monyet baru terlihat pada pria gay atau biseksual, para ahli memperingatkan bahwa siapa pun berpotensi terinfeksi.
Orang biasanya terinfeksi virus cacar monyet setelah terjadi kontak dengan lesi kulit atau cairan tubuh hewan maupun manusia yang terinfeksi atau melalui kontak dengan bahan yang terkontaminasi virus.
Beberapa gejalanya, seperti demam, menggigil, ruam dan nyeri, hingga akhirnya berkembang lesi di kulit.
Baca Juga: Teaser Drama To X Who Doesn't Love Me: Doyoung NCT Khawatirkan Han Jihyo
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter