Suara.com - Kanker merupakan masalah kesehatan umum yang dimulai dari satu bagian tubuh dan akan menyebar ke area tubuh lain.
Tapi, mengenal tanda-tanda kanker bisa membantu mendeteksinya lebih dini dan mendapatkan pengobatan lebih cepat.
Sayangnya dilansir dari The Sun, banyak orang tidak menyadari tanda-tanda kanker pada tubuh, khususnya kanker kulit.
Kanker kulit salah satu jenis kanker yang bisa diobati bila ditemukan sejak awal. Tapi, banyak orang meninggal akibat kanker kulit karena tidak mengenai gejalanya.
Ada berbagai bentuk kanker kulit yang umumnya termasuk dalam kategori non-melanoma dan melanoma.
Para ahli merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan rutin pada kulit untuk menemukan tanda-tanda kanker kulit melanoma.
1. Kanker kulit non-melanoma
Kanker kulit non-melanoma mengacu pada sekelompok kanker yang perlahan berkembang di lapisan atas kulit. Sel-sel di epidermis (lapisan atas kulit) paling berisiko mengalami kerusakan akibat sinar matahari.
Saat kulit terpapar sinar matahari terlalu sering, hal ini bisa menyebabkan kerusakan DNA. Seiring waktu, hal ini bisa menyebabkan sel-sel tumbuh tidak terkendali yang mengarahkan pada tumor kanker.
Baca Juga: Banyak Makan Ikan Ternyata Meningkatkan Risiko Kena Kanker Kulit, Kok Bisa?
2. Kanker kulit melanoma
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang dapat menyebar ke organ lain di dalam tubuh. Melanosit adalah sel-sel di kulit yang memberi kita warna kulit karena menghasilkan pigmen, yang dikenal sebagai melanin.
Saat Anda duduk di bawah sinar matahari, melanosit menghasilkan lebih banyak pigmen (coklat matahari), yang menyebar ke sel-sel kulit lain untuk melindungi mereka dari sinar matahari.
Tapi melanosit juga tempat kanker dimulai. Saat Anda terpapar sinar matahari terlalu sering, ini bisa menyebabkan kulit terbakar sebagai pertanda kerusakan DNA kulit.
UV memicu perubahan pada melanosit, yang membuat materi genetik menjadi rusak dan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal.
Orang yang mudah terbakar lebih berisiko terkena kanker kulit, karena sel-sel mereka tidak menghasilkan banyak pigmen untuk melindungi kulit mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru