Suara.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi jarang menunjukkan gejala. Tetapi, kondisi ini bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung dan stroke.
American Heart Association (AHA) mengatakan berbagai gejala mungkin tidak berhubungan langsung dengan tekanan darah tinggi.
Beberapa gejala tekanan darah tinggi ini termasuk bercak darah di mata, yang lebih sering terjadi pada penderita diabetes atau tekanan darah tinggi.
"Floaters atau bercak darah di mata juga tidak terkait dengan tekanan darah tinggi. Tapi, dokter mata mungkin bisa mendeteksi kerusakan saraf optik yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi," kata AHA.
AHA mengatakan pembilasan wajah terjadi ketika pembuluh darah di wajah melebar. Sementara pembilasan wajah dapat terjadi saat tekanan darah Anda lebih tinggi dari biasanya, tekanan darah tinggi bukanlah penyebab pembilasan wajah.
Organisasi itu mengatakan pusing dapat menjadi efek samping dari beberapa obat tekanan darah, hal itu tidak disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
Tapi dilansir dari Express, pusing tidak boleh diabaikan, terutama bila serangannya terjadi mendadak.
Pusing yang mendadak, kehilangan keseimbangan atau koordinasi dan kesulitan berjalan merupakan tanda-tanda peringatan stroke.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama untuk stroke. Bahkan, tekanan darah tinggi termasuk "silent killer" yang seringkali tanpa gejala.
Baca Juga: Rima Melati Meninggal karena Gagal Jantung, Kenali Penyakitnya dari Gejala Berikut Ini
"Jika Anda mengabaikan tekanan darah tinggi, ini bisa membahayakan kesehatan Anda," katanya.
Satu-satunya cara mendeteksi tekanan darah tinggi adalah memeriksakan tekanan darah Anda.
Perubahan gaya hidup sehat terkadang juga bisa membantu mengurangi kemungkinan seseorang terkena tekanan darah tinggi dan membantu menurunkan tekanan darah yang sudah tinggi.
Selain itu, mengurangi makanan tertentu adalah salah satu cara paling sederhana untuk menurunkan tekanan darah Anda.
Diet tinggi garam (atau natrium) dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Beberapa makanan hampir selalu tinggi garam karena cara pembuatannya," jelas NHS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter