Suara.com - Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) menjadi perhatian karena menyerang berbagai hewan ternak berkuku genap, khususnya sapi, kerbau, kambing, dan domba, menjelang Hari Raya Iduladha.
PMK sendiri disebabkan virus RNA dari genus Apthovirus, famili Picornaviridae. Virus ini sendiri dapat membuat hewan ternak menjadi lemah, mengalami beberapa lepuh pada bagian mulut dan kaki, bahkan menyebabkan kematian.
Dokter Hewan sekaligus Direktur Kesehatan Hewan (Dirkeswan) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin mengatakan, terdapat beberapa gejala yang dapat dilihat jika hewan ternak mengalami PMK, di antaranya sebagai berikut:
- Demam
- Lesu
- Hilangnya nafsu makan hewan
- Air liur yang berlebih
- Adanya lepuh yang berisi cairan atau luka pada lidah, gusi, dan kuku
- Hewan mengalami pincang atau sulit berjalan
Tidak hanya itu, Nuryani menuturkan, penularan virus ini sendiri bisa terjadi karena ekskresi dan sekresi yang dikeluarkan oleh hewan itu.
“Hewan yang tertular akan mengeluarkan virus pada semua ekskresi dan sekresi seperti pada cairan vesikel, air liur, susu, urin, dan feses,” ucap Nuryani, Minggu (26/06/2022).
Penularan PMK sendiri dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti di bawah ini.
- Adanya kontak langsung antara hewan yang sakit dan sehat. Hal ini akan membuat hewan yang sehat dengan mudah tertular PMK.
- Penularan berdasarkan kontak tidak langsung, seperti kontak dengan orang yang menyentuh hewan sakit, melalui sepatu, suntikan, inseminasi buatan (IB), dan kendaraan yang terkontaminasi.
- Produk hewan yang sakit seperti daging dan susu.
- Penularan melalui udara.
Nuryani mengungkapkan, sejauh ini PMK tidak mudah menular ke manusia. Bahkan, jika virus ini menular ke manusia, itu tidak akan menular ke orang lain. Namun, manusia dapat menjadi pembawa virus di antara hewan.
“Sejauh ini tidak mudah menular ke manusia, tetapi manusia bisa berperan sebagai pembawa penyakit, biasanya ada pada pakaian, sepatu, tangan, atau pada saluran pernapasan,” ucapnya.
Untuk pencegahan PMK sendiri terdapat beberapa upaya yang dilakukan. Beberapa pencegahan yang dilakukan di antaranya sebagai berikut.
Baca Juga: Karena PMK, Harga Sapi Kurban di Kaltim Naik, Seekor Bisa Capai Rp 23 Juta
- Melakukan isolasi (karantina) kepada hewan yang sakit dan terkontaminasi
- Membatasi pergerakan lalu lintas ternak dan produk yang dihasilkan.
- Membersihkan perlengkapan di peternakan dengan disinfektan yang berisiko tinggi menjadi penyebab penularan.
- Melakukan vaksinasi kepada hewan agar terlindung dari PMK.
- Memperketat tindakan biosekuriti.
Berita Terkait
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Tragedi Banjaran: Ibu dan Anak Tewas, Negara Baru Ingat Pentingnya Konseling Keluarga
-
SOS! Keluarga Indonesia Kehilangan Sentuhan? Ini Jurus Ampuh Menko PMK Selamatkan Generasi dari AI
-
Dokter Spesialis Langka di Daerah Terpencil? Pemerintah Siapkan Jurus Jitu Ini
-
Menko Pratikno Akui Indonesia Krisis Dokter Spesialis, Target Tambah 70.000 di 2032
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!