Suara.com - Seorang ibu bernama Santi sempat viral dan mencuri perhatian banyak orang, saat berkeliling bersama sang anak di Car Free Day (CFD) sambil membawa sebuah poster "TOLONG, ANAKKU BUTUH GANJA MEDIS" pada Minggu (26/6/2022).
Hal tersebut sempat membut penyanyi Andien Aisyah menghampiri ibu tersebut, yang langsung memeluk dan menangis di pundaknya. Pasalnya, sudah dua tahun belakangan, Santi memperjuangkan legalisasi ganja medis untuk sang anak, Pika, yang mengidap Celebral Palsy atau lumpuh otak.
Menurutnya, salah satu terapi yang dibutuhkan Pika saat ini adalah CBD Oil atau minyak dari tanaman ganja yang konttoversial. Meski sudah membawa kasus ini ke Mahkamah Konstitusi (MK), keinginannya bersama banyak ibu yang bernasib sama dengannya belum juga terealisasi.
CBD oil atau minyak Cannabidiol memang berasal dari ekstrak tanaman ganja dan telah populer untuk berbagai kondisi selama beberapa tahun terakhir. Dilansir Health Cleve and Clinic, kandungan cannabidiol sendiri adalah satu dari lebih dari 100 senyawa kimian yang ditemukan di tanaman ganja sativa.
Namun, CBD oil tidak mengandung THC (tetrahydrocannabinol), senyawa psikoaktif utama dalam ganja yang bisa memberi pemakainya euforia tinggi.
CBD diambil dari rami, sejenis tanaman ganja yang mengandung kadar THC yang sangat rendah, sehingga tidak membuat pemakainya mabuk. CBD oil hanyalah produk yang mengandung ekstrak CBD dan minyak, seperti minyak kelapa, yang biasanya untuk penggunaan topikal.
Pada website Celebral Palsy Guidance, ganja medis mungkin berguna dalam mengelola kejang parah dan epilepsi pada penderita celebral palsy.
Meski penelitian tentang penggunaan ganja medis pada cerebral palsy masih terbatas, namun dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa ganja medis menawarkan sejumlah manfaat, termasuk pengendalian rasa sakit, pengurangan gerakan kejang, pengurangan kejang, dan banyak lagi.
Survei Studi Pengobatan Nyeri Pada tahun 2011, hasil penelitian tentang pengobatan nyeri pada penderita cerebral palsy diterbitkan oleh National Institutes of Health (NIH).
Sebanyak 83 orang dewasa dengan cerebral palsy berpartisipasi dalam penelitian ini, yang terdiri dari mencoba 23 obat berbeda untuk nyeri, termasuk ganja medis.
Studi tersebut melaporkan kaki, punggung bawah, dan pinggul sebagai area nyeri yang paling umum. Menurut laporan, “Perawatan yang dinilai paling melegakan adalah ganja; namun, kurang dari 5% dari sampel yang dilaporkan pernah menggunakan obat ini untuk nyeri.
Ganja Medis dan Kuadriplegia Spastik Kuadriplegia spastik adalah bentuk celebral palsy yang paling parah, mengenai semua ekstremitas, wajah, dan badan. Mayoritas anak dengan spastik quadriplegia tidak dapat berjalan, dan bicara mereka biasanya sangat terpengaruh.
Sementara anggota badan bisa sangat kaku, otot leher mereka mungkin lemah, sehingga sulit bagi mereka untuk mengangkat kepala. Nyeri fisik dan masalah komunikasi umum terjadi pada mereka yang menderita spastik quadriplegia.
Meskipun lebih banyak data diperlukan, beberapa penelitian yang dilakukan tentang penggunaan ganja medis untuk gejala spastik quadriplegia menunjukkan bahwa ia menawarkan banyak manfaat terapeutik.
Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh NIH pada tahun 2007 menyatakan bahwa pengalaman klinis dan penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konstituen aktif dalam ganja membantu mengendalikan kejang parsial yang sering terlihat pada orang dengan spastik quadriplegia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?