Suara.com - Kadir, kerabat Tessy Srimulat mengatakan Sri Handayani menderita diabetes sebelum meninggal dunia pada Selasa (28/6/2022) hari ini.
Penyakit diabetes yang diderita istri Tessy Srimulat memang membutuhkan penanganan media serius. Bahkan, kondisi ini memicu timbulnya masalah kesehatan lainnya.
"Seiring usia, kencing manis dampaknya luar biasa dan bisa merembet ke organ lain, seperti paru-paru, ginjal, hati dan lain-lain," kata Kadir ditemui di rumah duka di kawasan Kampung Makasar, Jakarta Timur.
Sebenarnya, komplikasi akibat diabetes atau kencing manis ini bisa dicegah. Namun, Anda harus tahu komplikasi kesehatan akibat diabetes termasuk penyakit ginjal kronis, penyakit jantung, kerusakan saraf, masalah pada kesehatan kaki, mulut, penglihatan, pendengaran dan kesehatan mental.
Dilansir dari Diabetes UK, ada dua jenis komplikasi diabetes. Pertama, komplikasi serius yang menumpuk seiring waktu disebut sebagai komplikasi kronis. Kedua, komplikasi yang bisa terjadi kapan saja disebut sebagai komplikasi akut.
1. Komplikasi kronis
Komplikasi kronis merupakan masalah jangka panjang yang dapat berkembang secara bertahap dan menyebabkan kerusakan serius jika tidak diobati, antara lain:
- Masalah mata (retinopati)
- Amputasi
- Serangan jantung dan stroke
- Masalah ginjal (nefropati)
- Kerusakan saraf (neuropati)
- Penyakit gusi
- Kanker
- Masalah seksual pada wanita dan pria
2. Komplikasi akut
Komplikasi akut bisa terjadi kapan saja dan dapat menyebabkan komplikasi kronis atau jangka panjang, seperti:
Baca Juga: Cacar Monyet Bermutasi 12 Kali Lebih Cepat, Apa Dampaknya?
- Hypos, yakni kondisi yang terjadi ketika gula darah Anda terlalu rendah
- Hypers, yaitu kondisi terjadi ketika gula darah Anda terlalu tinggi
- Hyperosmolar Hyperglycaemic State (HHS) yang termasuk kondisi darurat medis dan mengancam jiwa yang hanya terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2 . Kondisi ini disebabkan oleh dehidrasi parah dan gula darah yang sangat tinggi.
- Ketoasidosis diabetik (DKA), yakni keadaan darurat yang mengancam jiwa di mana kekurangan insulin dan gula darah tinggi menyebabkan penumpukan keton.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!