Suara.com - Wabah cacar monyet 2022 telah menelan korban jiwa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima laporan kematian pertama terjadi di Nigeria pada kuartal kedua 2022.
Dalam rilis terbaru pada Senin (27/6), WHO menuliskan, per 22 Juni 2022, telah ada lebih dari 3.400 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi berdasarkan hasil tes di laboratorium dan satu kematian. Wabah itu kini telah menyebar hingga 50 negara dan wilayah.
Mayoritas kasus dilaporkan dari Wilayah Eropa dan kematian pertama dilaporkan di Nigeria. WHO menyebut kalau risiko paparan virus cacar monyet secara global dalam batas "sedang".
"Risiko keseluruhan dinilai 'sedang' di tingkat global mengingat ini adalah pertama kalinya kasus dan klaster dilaporkan secara bersamaan di lima Wilayah WHO," kata WHO dalam rilisnya, dikutip dari Fox.
Pada tingkat regional, risiko dianggap tinggi di Wilayah Eropa karena laporannya tentang wabah yang makin tersebar luas ke beberapa negara. Serta jumlah kasus klinis yang tidak biasa.
Di Wilayah WHO lainnya, risiko dianggap sedang dengan mempertimbangkan pola epidemiologi, kemungkinan risiko masuknya kasus, dan kapasitas untuk mendeteksi kasus juga menanggapi wabah.
Menurut WHO, kemunculan cacar monyet yang tidak terduga di seluruh dunia menunjukkan bahwa virus tersebut mungkin telah beredar tanpa diketahui. Sehingga, penularan antar manusia juga jadi tidak terdeteksi untuk jangka waktu tertentu.
Diperkirakan, jumlah kasus sebenarnya lebih banyak dari yang dilaporkan saat ini. Hal itu karena kurangnya pengenalan klinis awal dari infeksi yang sebelumnya hanya diketahui di beberapa negara dan terbatasnya peningkatan mekanisme pengawasan di banyak negara untuk penyakit yang sebelumnya tidak diketahui, kata WHO.
Meski demikian, WHO tidak menetapkan wabah cacar monyet sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat. Keputusan tersebut juga berdasarkan hasil pertemuan dengan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional pada 23 Juni 2022.
Baca Juga: Fakta Tentang Penyakit Cacar Monyet yang Mewabah: Gejala, Vaksin, dan Cara Pengobatannya
Oleh sebab itu, WHO tidak merekomendasikan pembatasan lalu lintas internasional dilakukan sebagai upayabpencegahan cacar monyet.
Melainkan, menyarankan bahwa setiap orang yang dianggap sebagai kasus yang diduga atau dikonfirmasi cacar monyet untuk menghindari perjalanan yang tidak penting dan segera melapor ke profesional kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut