Suara.com - Viral curhatan seorang perempuan di Quora tentang dampak telah menggugurkan kandungan sebanyak dua kali. Curhatan ini kembali diunggah sebuah akun di Twitter, Selasa (29/6/2022).
Perempuan ini mengatakan bahwa ia menjadi sulit hamil akibat telah menggugurkan kandungan. Padahal, ia sudah menikah selama 10 tahun.
Dalam unggahan, sang perempuan mengaku pertama kali menggugurkan kandungan saat masih kuliah semester lima dan kali kedua setelah kuliah.
"Buat kalian yang masih single, plis jangan bodoh dan murahan seperti saya ya," nasihat sang perempuan.
Unggahan ini pun mengundang simpati dari warganet. Beberapa di antara mereka mengatakan bahwa kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang.
Dari kisah tersebut, benarkah menggugurkan kandungan bisa menyebabkan mandul?
Berdasarkan Hello Sehat, dilansir NHS (layanan kesehatan Inggris) aborsi atau menggugurkan kandungan sedikit berdampak pada kesuburan dan kehamilan berikutnya. Terlebih jika melakukannya tidak sesuai prosedur kedokteran.
Risiko yang mungkin terjadi adalah penyakit radang panggul (PID). Ini adalah infeksi yang menyebar ke saluran telur dan ovarium.
Tetapi, sebagian besar infeksi bisa ditangani dokter sebelum mencapai tahap peradangan. Biasanya dokter akan memberi resep antibiotik sebelu aborsi untuk mengurangi risiko.
Faktor lain yang membuat sulit hamil setelah menggugurkan kandungan
Menurut American College of Obstetrician (ACOG), ada beberapa faktor lain yang menyebabkan sulit hamil setelah aborsi, yakni:
- usia 35 tahun ke atas
- gaya hidup buruk (merokok dan menggunakan narkoba)
- penyakit menular seksual
- diabetes
- penyakit autoimun
- gangguan hormonal
- kualitas sperma pasangan
Sulit hamil setelah aborsi perlu dikonsultasikan dengan dokter kandungan. Ceritakan secara rinci prosedur saat mengeluarkan janin yang pernah dilakukan.
Stigma aborsi di Indonesia yang masih dianggap tabu membuat banyak perempuan takut melakukannya dengan prosedur kedoteran. Akhirnya, banyak dari mereka yang melakukan secara tidak sehat, yang berisiko terhadap kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat